May 1, 2015

Berbisik : Surah Al-Mujadalah ayat 9-10


عَنِ ابْنِ عُمَرَ؛
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا كَانَ ثَلاَثَةً، فَلاَ يَتَنَاجَى اِثْنَانِ دُوْنَ وَاحِدٍ
Riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Rasulullah saw bersabda: Apabila terdapat tiga orang, maka janganlah dua orang (di antara mereka) berbisik-bisik tanpa menyertakan yang lain
عَنْ عَبْدِاللهِ. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِذَا كُنْتُمْ ثَلاَثَةً فَلاَ يَتَنَاجَى اِثْنَانِ دُوْنَ صَاحِبِهِمَا. فَإِنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ
Riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: Apabila kalian bertiga orang, maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan seorang temannya. Sesungguhnya yang demikian membuatnya bersedih.
عَنْ عَبْدِاللهِ. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِذَا كُنْتُمْ ثَلاَثَةً فَلاَ يَتَنَاجَى اِثْنَانِ دُوْنَ اْلآخَرِ. حَتَّى تَخْتَلِطُوْا بِالنَّاسِ. مِنْ أَجْلِ أَنْ يُحْزِنَهُ
Riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Apabila kalian bertiga orang, maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan seorang yang lain sehingga kamu dapat bergaul dengan manusia, karena dapat membuatnya sedih.

Firman Allah dalam surah Al-Mujadalah ayat 9:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُولِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۚ وَعَلَى اللَّـهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

" Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu berbisik-bisik sesama sendiri, maka janganlah kamu berbisik-bisik untuk melakukan dosa dan pencerobohan serta perbuatan derhaka kepada Rasulullah; dan (sebaliknya) berbisiklah untuk berbuat kebajikan dan bertaqwa. Dan hendaklah kamu tetap bertaqwa kepada Allah yang kepadaNya kamu semua akan dihimpunkan (pada hari kiamat untuk dihitung amal kamu dan menerima balasan)."

" Sesungguhnya perbuatan berbisik (dengan kejahatan) itu adalah dari (hasutan) Syaitan, untuk menjadikan orang-orang yang beriman berdukacita; sedang bisikan itu tidak akan dapat membahayakan mereka sedikitpun melainkan dengan izin Allah; dan kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman berserah diri."


(Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan pembicaraan rahsia, janganlah kalian membicarakan tentang berbuat dosa, permusuhan dan derhaka kepada rasul. Dan bicarakanlah tentang berbuat kebaikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kalian akan dikembalikan). 
(Sesungguhnya pembicaraan rahsia itu) yakni yang membicarakan berbuat dosa dan yang sejenisnya (adalah dari syaitan) melalui pujuk rayuannya (supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedangkan tiadalah) pembicaraan itu (dapat memberikan mudharat kepada mereka barang sedikit pun kecuali dengan izin Allah) atas kehendak-Nya (dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal).



Dengan ayat 7 surah Al-Mujadalah telah diberi peringatan bahawa segala bisik dan desus, segala pertemuan bagaimana pun rahsianya, namun Allah mengetahuinya. Sebab itu orang yang beriman akan berhati-hati dan akan menjaga keikhlasan mereka zahir dan batin. 

Tetapi sebagaimana yang kita ketahui surah ini adalah surah madaniyah. Di sana terdapat orang-orang yang bersifat munafiq ;  lain di mulut lain di hati. Mareka telah diberi peringatan supaya bergaul dengan jujur, mereka telah dilarang  bersembunyi-sembunyi. Namun meraka dengan diam-diam , kerana kemunafikannya telah melanggar larangan ini kembali. 

وَ يَتَناجَوْنَ بِالْإِثْمِ وَ الْعُدْوانِ وَ مَعْصِيَةِ الرَّسُولِ



"Dan mereku telah berbisik-bisik rahsia dosa dan permusuhan dan menderhakai Rasul.”

Itulah yang jadi buah mulut atau bisik rahsia di antara mereka yang munafik tahu memusuhi di balik belakangan itu, ataupun Yahudi yang menaruh dendam itu. Isi bisik desas-desus rahasia yang mereka perbisikkan tidak akan lebih daripada tiga perkara ; 

1} dosa, 
2) permusuhan dan 
3) menentang Rasul 

Mencari berbagai jalan bagaimana supaya kewibawaan Rasul itu dapat dirosakkan. Dalam dosa itu termasuklah memfitnah, mengada-ada dan melepaskan sakit hati. Dalam permusuhan termasuklah mangatur siasat menentang lawan. 

Pada pembicaraan musuh-musuh kaum mukmin terhadap orang-orang mukmin yang isinya makar, tipu daya dan keinginan buruk adalah berasal dari setan yang tipu dayanya lemah.
Inilah tujuan dan maksud dari makar itu.
Hal itu, kerana Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menjanjikan kaum mukmin untuk memberikan kecukupan dan pertolongan-Nya, Dia menjelaskan bahawa makar yang buruk tidaklah menimpa kecuali kepada pelakunya. Oleh karena itu, betapa pun mereka telah berbisik-bisik dan membuat makar, namun bahayanya kembali menimpa mereka dan tidak membayahakan kaum mukmin kecuali sedikit sesuai yang telah ditentukan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Yakni bersandar kepada-Nya dan percaya terhadap janji-Nya, kerana barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya dan mengurus urusan agama dan dunianya.


" O you who have believed, when you converse privately, do not converse about sin and aggression and disobedience to the Messenger but converse about righteousness and piety. And fear Allah, to whom you will be gathered."




Allah the Exalted teaches His believing servants to avoid the ways of the disbelievers and hypocrites,
﴿يأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلاَ تَتَنَـجَوْاْ بِالإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَةِ الرَّسُولِ﴾
(O you who believe! When you hold secret counsel, do it not for sin and wrongdoing, and disobedience to the Messenger,) meaning, do not hold evil secret counsels like the ignorant disbelieving People of the Scriptures and their allies among the hypocrites, who imitate their ways,
﴿وَتَنَـجَوْاْ بِالْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللَّهَ الَّذِى إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ﴾
(but do it for Al-Birr and Taqwa; and have Taqwa of Allah unto Whom you shall be gathered.) and He will then inform you of all your deeds and statements; He has counted and recorded them and will justly hold you accountable for them. Allah the Exalted said,
﴿إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَـنِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيْسَ بِضَآرِّهِمْ شَيْئاً إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴾
(An-Najwa are only from the Shaytan, in order that he may cause grief to the believers. But he cannot harm them in the least, except as Allah permits. And in Allah let the believers put their trust.) Allah states that secret talks, where the believers feel anxious, are
﴿مِنَ الشَّيْطَـنِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ ءَامَنُواْ﴾
(only from Shaytan, in order that he may cause grief to the believers.) meaning, that those who hold such counsels do so because of the lures of the devil,
﴿لِيَحْزُنَ الَّذِينَ ءَامَنُواْ﴾
(in order that he may cause grief to the believers.) The devil seeks to bother the believers, even though his plots will not harm the believers, except if Allah wills it. Those who are the subject of evil Najwa, should seek refuge in Allah and put his trust in Him, for none of it will harm them, Allah willing.
The Sunnah also forbids the Najwa so that no Muslim is bothered by it. Imam Ahmad recorded that `Abdullah bin Mas`ud said that the Messenger of Allah said,
«إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ صَاحِبِهِمَا، فَإِنَّ ذلِكَ يُحْزِنُه»
(If you were three, then two of you should not hold a secret counsel in the presence of the third person, because that would cause him to be worried.) This Hadith is collected in the Two Sahihs using a chain of narration that contained Al-A`mash. `Abdur-Razzaq narrated that `Abdullah bin `Umar said that Allah's Messenger said,
«إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الثَّالِثِ إِلَّا بِإِذْنِهِ، فَإِنَّ ذلِكَ يُحْزِنُه»
(If you were three, then two of you should not hold a secret counsel in the presence of the third person, except with his permission, because that would cause him to be worried.) Muslim collected this Hadith

قال الله مؤدبا عباده المؤمنين ألا يكونوا مثل الكفرة والمنافقين : ( يا أيها الذين آمنوا إذا تناجيتم فلا تتناجوا بالإثم والعدوان ومعصيت الرسول ) أي : كما يتناجى به الجهلة من كفرة أهل الكتاب ومن مالأهم على ضلالهم من المنافقين ، ( وتناجوا بالبر والتقوى واتقوا الله الذي إليه تحشرون ) أي : فيخبركم بجميع أعمالكم وأقوالكم التي أحصاها عليكم ، وسيجزيكم بها .
قال الإمام أحمد : حدثنا بهز ، وعفان قالا : أخبرنا همام ، حدثنا قتادة ، عن صفوان بن محرز قال : كنت آخذا بيد ابن عمر ، إذ عرض له رجل فقال : كيف سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول في النجوى يوم القيامة ؟ قال : سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول : " إن الله يدني المؤمن فيضع عليه كنفه ويستره من الناس ، ويقرره بذنوبه ، ويقول له : أتعرف ذنب كذا ؟ أتعرف ذنب كذا ؟ أتعرف ذنب كذا ؟ حتى إذا قرره بذنوبه ورأى في نفسه أن قد هلك ، قال : فإني قد سترتها عليك في الدنيا ، وأنا أغفرها لك اليوم . ثم يعطى كتاب حسناته ، وأما الكفار والمنافقون فيقول الأشهاد : هؤلاء الذين كذبوا على ربهم ، ألا لعنة الله على الظالمين " .
أخرجاه في الصحيحين من حديث قتادة

ثم قال تعالى : ( إنما النجوى من الشيطان ليحزن الذين آمنوا وليس بضارهم شيئا إلا بإذن الله وعلى الله فليتوكل المؤمنون ) أي : إنما النجوى - وهي المسارة - حيث يتوهم مؤمن بها سوءا ( من الشيطان ليحزن الذين آمنوا ) يعني : إنما يصدر هذا من المتناجين عن تسويل الشيطان وتزيينه ، ( ليحزن الذين آمنوا ) أي : ليسوءهم ، وليس ذلك بضارهم شيئا إلا بإذن الله ، ومن أحس من ذلك شيئا فليستعذ بالله وليتوكل على الله ، فإنه لا يضره شيء بإذن الله .
وقد وردت السنة بالنهي عن التناجي حيث يكون في ذلك تأذ على مؤمن ، كما قال الإمام أحمد : حدثنا وكيع ، وأبو معاوية قالا : حدثنا الأعمش ، عن أبي وائل ، عن عبد الله بن مسعود قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إذا كنتم ثلاثة فلا يتناجين اثنان دون صاحبهما ، فإن ذلك يحزنه " . وأخرجاه من حديث الأعمش
وقال عبد الرزاق ، أخبرنا معمر ، عن أيوب ، عن نافع ، عن ابن عمر قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إذا كنتم ثلاثة فلا يتناج اثنان دون الثالث إلا بإذنه ; فإن ذلك يحزنه " . انفرد بإخراجه مسلم عن أبي الربيع ، وأبي كامل ، كلاهما عن حماد بن زيد ، عن أيوب به