Apr 29, 2017

SAYIDINA ABU UMAMAH RA BERMIMPI MINUM SUSU


SAYIDINA ABU UMAMAH RA BERMIMPI MINUM SUSU

Shudday bin Ajlan yang dikenali sebagai Abu Umamah datang dengan bersendirian untuk menemui Nabi s.a.w di Madinah untuk memeluk Islam. Setelah beberapa hari tinggal untuk mempelajari tentang islam, ia diperintah Rasulullah s.a.w untuk menyampaikan dakwah kepada kaumnya, maka iapun bersegera pulang ke kampungannya. Apabila tiba di antara kaumnya, ia sempat akan dijamu sebagaimana kebiasaannya bagi menyambut orang yang bermusafit, tetapi ia menolak kerana makanan mereka  disembelih tanpa menyebut nama Allah. Kemudian Abu Umamah menceritakan tentang keislamannya, dan menyeru kaumnya untuk memeluk Islam juga. Mereka menolak seruannya dengan keras, bahkan memintanya untuk kembali kepada agama jahiliahnya, namun Abu Umamah bertahan dengan keislamannya. Ketika ia merasa sangat dahaga, ia meminta kaumnya untuk memberinya air, tetapi mereka menolaknya kecuali jika ia  kembali kepada agama jahiliahnya. Mereka juga mengancam akan membiarkannya hingga mati kehausan. Dalam keadaan lelah, lapar dan kehausan, Abu Umamah tertidur di padang pasir di bawah terik matahari, ia hanya menutup kepalanya dengan serbannya.

Dalam tidur ia bermimpi,  didatangi seorang lelaki yang membawa gelas kaca, yang ia tidak pernah dilihatnya ada manusia manapun yang pernah membawa gelas seindah itu. Di dalam gelas tersebut terdapat minuman, yang ia tidak pernah didengarinya ada manusia manapun pernah menceritakan tentang kelazatan minuman seperti itu. Lelaki itu menyerahkan minuman itu kepadanya. Setelah minum dalam mimpinya, tiba-tiba ia terjaga dan rasa hausnya telah hilang. Setelah itu ia tidak pernah merasakan kehausan lagi walau tidak minum apapun.

Setelah terbangun, beberapa orang dari kaumnya yang merasa kasihan dan membawakan susu, namun Abu Umamah menolaknya lalu berkata:

"Aku tidak memerlukannya!"

Mereka kehairanan, kerana sebelum ini Abu Umamah sangat memerlukan air untuk diminum sehingga hampir mati akibat kehausan. Tetapi mereka  melihat  bahawa keadaan Abu Umamah segar bugar, tidak seperti orang yang sedang kehausan. Melihat kehairanan kaumnya tersebut, Abu Umamah menceritakan mimpinya, dan semua  mereka akhirnya memeluk Islam.