Terdapat beberapa jalan yang boleh jatuh kepada syirik :
Pertama : Orang-orang kafir penyembah berhala.
Firman Allah SWT yang bermaksud : "Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui, bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan." (Surah an-Nahl yat 20-21)
Allah SWT berfirman tentang mereka yang bermaksud: "Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.'Katakanlah, 'Apakah kamu mengkhabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) di bumi.' Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu)." (Surah Yunus ayat 18)
Orang-orang Kristian yang melakukan berbagai macam kemungkaran juga mempercayai bahawa Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka, ketika ia disalib. Demikian menurut anggapan mereka.
Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
(Surah al-Ma'idah ayat 72)
Kedua : Orang-orang yang mencari-cari hukum lain yang sabit dalam Al-Quran lalu mengubah hukum tersebut dengan mengatakan ada hukum lain yang lebih benar dari kata-kata Allah SWT. Mereka dihukum syirik kerana menganggap ada kuasa atau perkataan yang lebih benar dari Allah SWT.
Wajib berhukum dengan syariat Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
Maksudnya : “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik” [QS. Al-Maaidah : 49].
Firman Allah SWT maksudnya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Surah al-Hujuraat ayat 1)
Ketiga: Percaya kepada bomoh yang boleh memberikan manfaat dan membuang mudharat (termasuk mempercayai barang-barang antik yang dipuja oleh bomoh seperti keris, besi kuning, batu akik dan sebaginya kononnya boleh mendatangkan menfaat dan mudharat)
Orang-orang yang mencari sembahan selain Allah Yang Maha Agung. Mereka sudah tahu hanya Allah Yang Maha Agung sahaja yang mampu memberi manfaat dan mudharat, tetapi tetap sengaja mencari sesuatu yang lain seperti percaya pada tangkal, azimat, gelang yang menyembuhkan, batu geliga dan percaya kepada kubur tertentu membawa berkat dan keramat.
Dukun atau bomoh adalah perbuatan yang bertentangan dengan tauhid dan pelakunya yang memuja dan meminta pertolongan daripada jin atau syaitan, menjadi musyrik.
Dari Abu Hurairah r.a katanya Nabi SAW bersabda (maksudnya) : "Barangsiapa yang mendatangi bomoh dan membenarkan apa yang dikatakannya maka ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW"
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim, Dinukil dari Kitab Ghoyatul-Murid (Sheikh Soleh bin Abdul Aziz bin Muhammad-Menteri Agama dan Wakaf Arab Saudi).
Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah SAW bersabda (maksudnya) : "Tidak ada 'Adwa (penyakit berjangkit-kecuali dengan izin Allah), Hamah (melihat burung hantu akan bernasib sial), Safar (bulan safar membawa nasib sial).” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Tambahan dalam riwayat Imam Muslim : "Dan tidak ada Nau' (turunnya hujan atas sebab-sebab tertentu) dan tidak ada ghaul (beranggapan hantu dapat menyesatkan dan mengganggu orang)." (Dipetik dari Kitab Ghoyatul-Murid [Sheikh Shaleh bin Abdul Aziz]
Firman Allah SWT maksudnya : "Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui"(Surah al-A'raaf ayat 131)
Keempat : Tersesat kerana memang tidak mengetahui jalan yang sebenar.
Orang-orang yang memang jahil kerana semenjak dari kecilnya tidak pernah diajar dengan hukum-hukum agama. Namun mereka digelar sesat kerana setelah mencapai akil baligh dan dapat menggunakan akal fikiran dengan betul, mereka tetap dengan pendirian mereka yang menolak kebenaran. Jahil di sini bukan bermakna mereka tidak ada pengetahun mengenai sains dan teknoloji atau bidang akademik tetapi jahil yag dimaksudkan disini adalah jahil bidang agama dan ilmu fardu ain.
Sedangkan anjing liar lagi boleh diubah perangainya menjadi jinak, apatah pula manusia yang dibekali fitrah tauhid, tentunya lebih mudah mengubah perangainya sendiri dari binatang liar. Ini tidak dapat dilakukan kecuali menggunakan akal yang diberikan dalam menuntut ilmu dan menerima kebenaran.
Firman Allah SWT maksudnya : "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (Surah al-A'raf (7) ayat 179)
Orang jahil akan mengikut pemimpin mereka secara buta tuli dan taksub berlebihan. Mereka sanggup membuat fitnah, menghina hukum-hukum Allah SWT kerana pemimpin mereka juga jahil tentang syariat Islam. Mereka ini suka menghina ulama dan mengatakan hukum-hukum Islam tidak sesuai dalam masyarakat majmuk. Golongan ini tidak tahu dosa pahala dan mudah menuduh seseorang berzina dan meliwat tanpa mengemukakan empat orang saksi.
Allah SAW berfirman yang bermaksud: "Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, iaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (Surah ar-Rum ayat 31-32)
(Surah al-An'aam ayat 82)
Para sahabat Rasulullah SAW keberatan dengan ayat ini, dan bertanya kepada baginda, "Hai Rasulullah, siapa orang yang tidak menzalimi dirinya sendiri?". Maka, baginda menjawab, "Maksud ayat ini bukan begitu, tetapi maksudnya adalah syirik. Bukankah kalian mendengar petuah Luqman kepad anaknya, "Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah kerana sesungguhnya perbuatannya ini adalah dosa (kezaliman) besar." (Hadis Riwayat Muttafaq alaih).