Bahagia bukan sekadar rasa gembira. Ia bukan euforia sementara, bukan juga pencapaian luaran semata. Bahagia yang hakiki adalah ketenangan jiwa, kelapangan hati, dan keselarasan hidup dengan fitrah dan tujuan penciptaan.
💔 Bila Bahagia Itu Palsu?
- Cinta yang buta — jika ia membawa kepada maksiat, ketergantungan, atau hilangnya maruah, itu bukan syurga… itu mungkin istidraj.
- Harta dan pangkat — jika ia menjauhkan dari syukur dan tawakal, ia bukan nikmat… ia mungkin
ujian yang menyesatkan.
- Keinginan yang tercapai — jika ia tidak membawa sakinah, ia mungkin hanya fatamorgana.
- Kehebatan diri — jika ia menumbuhkan ujub dan takabbur, ia bukan kemuliaan… ia mungkin jalan kehancuran.
🌸 Maka Siapakah “Manusia Paling Bahagia”?
Manusia paling bahagia ialah:
- Yang mengenal Tuhan dan dirinya sendiri.
- Yang hidup dengan adab, bukan hanya ilmu.
- Yang redha dengan takdir, tetapi tetap berusaha.
- Yang mencintai tanpa melupakan cinta Ilahi.
- Yang memberi walau tidak memiliki banyak.
- Yang menangis dalam sujud, tetapi tersenyum dalam ujian.
Bahagia itu bukan milik mereka yang memiliki segalanya,
tetapi milik mereka yang mensyukuri apa yang ada,
dan merindui apa yang kekal.
🌙 Penutup Muhasabah
> “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.”
> — Surah Ar-Ra’d: 28