الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء و المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين
أهلا وسهلا بكم
إذا كانت هذه زيارتك الأولى للمنتدى، فيرجى التفضل بزيارة صفحة التعليمات كما يشرفنا أن تقوم بالتسجيل ، إذا رغبت بالمشاركة في المنتدى، أما إذا رغبت بقراءة المواضيع والإطلاع فتفضل بزيارة القسم الذي ترغب أدناه.
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه - قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: "إن إبليس قال لربه: بعزتك وجلالك لا أبرح أغوي بني آدم مادامت الأرواح فيهم - فقال الله: فبعزتي وجلالي لا أبرح أغفر لهم ما استغفروني"
اللّهم طهّر لساني من الكذب ، وقلبي من النفاق ، وعملي من الرياء ، وبصري من الخيانة ,, فإنّك تعلم خائنة الأعين ,, وما تخفي الصدور
اللهم استَخدِمني ولاَ تستَبدِلني، وانفَع بيِ، واجعَل عَملي خَالصاً لِوجهك الكَريم ... يا الله
اللهــم اجعل عملي على تمبـلر صالحاً,, واجعله لوجهك خالصاً,, ولا تجعل لأحد فيه شيئاً ,, وتقبل مني واجعله نورا لي في قبري,, وحسن خاتمة لي عند مماتي ,, ونجاةً من النار ومغفرةً من كل ذنب
يارب يارب يارب
KEMASKINI
_
Sahih Al Adab Al Mufrad : Imam Bukhari
Dari Hammam bahawa kami pernah bersama
Huzaifah, lalu dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya seseorang
telah menyampaikan suatu kejadian kepada Uthman!" Lalu Huzaifah berkata,
"Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda :
لا يدخل الجنة قتات
“'Tidak
akan masuk syurga seseorang yang selalu memfitnah orang lain.'"
(Sahih,
di dalam kitab Ash-Sahihah [Bukhari : Kitab Al
Adab, Bab Ma Yukrahu Minan-Namimah. Muslim : Kitab Al lman, hadis )
Asnuf binti Yazid berkata :
قللنبي صلي الله عليه وسلم ألا أخبركم بخياركم قالوا بلى قال الذين إذا رءوا
ذكر الله أفلا أخبركم بشراركم قالوا بلى قال المشاءون بالنميمة المفسدون بين
الأحبة الباغون البرآء العنت
"Nabi s.a.w bersabda, 'Mahukah kamu aku beritahukan tentang orang-orang yang terbaik di
antara kamu?" Mereka menjawab,
'Tentu.' Rasulullah s.a.w bersabda : “Iaitu orang-orang yang apabila mereka diceritakan tentang orang lain,
maka dia mengingat Allah. Mahukah kamu aku beritahu tentang orang-orang yang
paling buruk di antara kamu?' Mereka menjawab, 'Tentu.' Rasulullah
s.a.w bersabda : “Iaitu orang-orang yang
menyebarluaskan fitnah (mengadu domba), orang yang
merosak kasih sayang orang yang saling menyayangi, dan orang-orang yang bebas melakukan zina'."
(Hasan, Kitab Takhrijut-Targhib , pada baris pertama matan
hadis ini mempunyai saksi hadis lain yang sahih, yang telah ditakhrij di dalam kitab Ash-Sahihah, kemudian baki matan
hadis tersebut berada pada martabat hadis hasan, sebagaimana tertulis dalam kitab At-Ta'liqu Ar-Raghib)
Ali bin Abu Talib r.a berkata,
القائل الفاحشة والذي يشيع بها في الإثم سواء
"Orang yang
mengucapkan perkataan keji dan orang yang menyebarluaskannya, dosanya
sama."
(Hasan, sanadnya)
Dari
Syubail ibnu Auf berkata, "Telah dikatakan bahawa :
من سمع بفاحشة فأفشاها فهو فيها
كالذى أبداها
“Orang yang mendengar perkataan keji lalu menyebarluaskannya,
maka dia seperti orang yang melakukannya."
(Sahih, sanadnya)
Dari Atha'
أنه كان يرى النكال على من أشاع
الزنى يقول أشاع الفاحشة
“Bahwasanya dia melihat orang yang menyeksa orang yang menyebarluaskan
perbuatan zina, dengan berkata, "Dia telah menyebarluaskan fahisyah
(perbuatan keji)."
(Shahih, sanadnya.)
Dari Ali bin Abu Talib r.a berkata :
لا تكونوا عجلا مذاييع بذرا فان من ورائكم بلاء مبرحا مكلحا وأمورا متماحلة
ردحا
"Janganlah kamu menjadi orang yang
tergesa-gesa menyebarluaskan kekejian dan menjadi orang tidak dapat menyimpan
rahsia, kerana dibelakangmu terdapat bencana dahsyat yang membuat orang
gelisah, dan terdapat beberapa fitnah yang besar dan berat."
(Hasan, sanadnya.)
Dari Abu Jubairah ibnu
Adh-Dhuhhak berkata :
فينا نزلت في بنى سلمة ولا تنابزوا بالألقاب (الحجرات:١١) قال : قدم
علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم وليس منا رجل إلا له اسمان فجعل النبي صلى
الله عليه وسلم يقول يا فلان فيقولون يا رسول الله إنه يغضب منه
"Pada
kami diturunkan (bani Salamah) ayat, '... dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung buruk...'" (Al Hujurat : 11) Abu
Jubairah berkata, "Rasulullah s.a.w datang kepada kami, dan tidak ada dari yang mempunyai nama kecuali dengan dua nama, lalu Nabi s.a.w bersabda, 'Wahai fulan!' Kemudian
mereka menjawab, 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia marah kerana
panggilan itu!'"
(Sahih, : kitab At-Ta'liqu
'Ala Ibni Majah . Abu Daud : Kitab Al Adab, Bab Fil Alqabi. Tirmidzi : Kitab
At-Tafsir Surah Al Hujraat, Ibnu Majah menambahkan matannya “Lalu turunlah ayat, (dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung buruk) (Al Hujurat : 11)
Ikrimah berkata,
لا أدري أيهما جعل لصاحبه طعاما بن عباس أو بن عمر فبينا الجارية تعمل بين
أيديهم إذ قال أحدهم لها يا زانية فقال مه إن لم تحدك في الدنيا تحدك في الآخرة
قال أفرأيت إن كان كذاك قال ان الله لا يحب الفاحش المتفحش بن عباس الذي قال ان
الله لا يحب الفاحش المتفحش
"Saya tidak tahu, siapa di antara keduanya
menyediakan makanan untuk temannya, Ibnu Abbas atau Ibnu Ammi Abbas. Ketika itu
seorang budak wanita bekerja (membantu) mereka (menyiapkan hidangan), tiba-tiba
salah seorang dari mereka berkata kepada
budak tersebut, 'Ya Zaniyah (wahai pezina)!' Lalu Ibnu Abbas berkata,
'Mah (Cukup sudah)!, kerana jika engkau tidak di had (dihukum) di dunia, maka
engkau akan dihukum kelak di akhirat' Orang tersebut berkata, 'Apakah engkau
mengira hal ini demikian?' Ibnu Abbas berkata, 'Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berbuat keji dan berusaha melakukan perbuatan keji.'"
Ibnu Abbas adalah yang
mengatakan tersebut.
(Hasan, sanadnya hadis mauquf dalam status marfu' dan boleh menjadi hadis marfu')
SEJARAH RASULULLAH S.A.W )Syekh Imam Al-Hafiz Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy )
Nasab Rasulullah SAW
Beliau
adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin
Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr
bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin
Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin
Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim "Kekasih
Allah" (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin
Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh
(alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh -- yaitu Nabi Idris
keturunan Nabi Adam yang pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena --
bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab
ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu
riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan
setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra
Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.
Ibu Rasulullah saw.
Ibunya
adalah Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luay bin Ghalib.
Kelahiran Rasulullah saw.
Beliau
dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari
Senin.
Sebagian ulama
mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah.
Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat
yang benar adalah pada tahun gajah.
Kematian ayah, ibu, dan kakeknya
Ayahnya
meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut sebagian
ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat
bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan
dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah
dan Madinah.
Abu
Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib
wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan
ibunya meninggal dunia ketika ia berusia empat tahun.
Sementara
kakeknya meninggal dunia ketika usia Muhammad delapan tahun.
Dikatakan
pula bahwa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun.
Penyusuan Muhammad
Muhammmad
disusui oleh Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin
Abdul Mutthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air
susu anaknya yang bernama Masruh.
Kemudian
Muhammad disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.
Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair
bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya adalah
Muhammad,
saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang dengan sebabku
Allah
SWT menghapus kekufuran, saya adalah al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya
adalah al-A’qib yang tidak ada nabi lagi setelahku.’” (Hadits sahih
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa
Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di
antaranya ada yang kami hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad,
saya al-Muqaffi, saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan
Nabi peperangan.’ Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Jabir bin
abdillah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya
al-Hasyir (yang mengumpulkan), saya al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus
kekefuran), dan pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku
pemimpin para rasul dan pemilik syafaat mereka."
Allah SWT
memberikan nama kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar
baik), Nadzir (pembawa berita buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang),
dan Rahmatan lilalamin (pembawa rahmat buat alam semesta).
Masa kecilnya
di Mekah, perjalanannya menuju Syam bersama pamannya Abu Thalib dan
pernikahannya dengan Khadijah
Muhammad
dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh kakeknya Abdul Mutthalib kemudian oleh
pamannya Abu Thalib.
Allah SWT
mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib. Allah SWT
menganugerahkan semua sifat-sifat yang baik sehingga Beliau dikenal di kalangan
kaumnya dengan julukan Al-Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan
kesuciannya.
Ketika usianya
mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam bersama pamannya.
Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira melihatnya. Ia
mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada |Muhammad. Buhaira mendatangi Muhammad, mengambil
tangannya dan berkata: “Inilah tuan
untuk semesta alam, inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi yang akan
diutus untuk semesta alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu tahu hal ini?” Ia
berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari Aqabah tidak ada pepohonan dan
bebatuan kecuali semuanya sujud. Dan ini tidak dilakukan kecuali kepada nabi.
Dan kami mendapatkan hal ini dari kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu
Thalib untuk kembali bersamanya karena khawatir terhadap kejahatan orang-orang
Yahudi kepadanya.
Kemudian
Muhammad mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali bersama Maysarah budak
Khadijah ra untuk berniaga di pasar kota Bushra sebelum Khadijah dinikahi oleh
Muhammad.
Ketika Muhammad
berusia dua puluh lima tahun ia menikahi Khadijah. Dan ketika usianya empat
puluh tahun Allah SWT memilihnya untuk membawa risalah-Nya. Jibril
mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira yang terletak di sebuah gunung
di Makkah. Semnejak itu jadilah ia sebagai Rasullullah. Beliau berdakwah di
Mekah selama tiga belas tahun, menurut pendapat lain lima belas tahun atau
sepuluh tahun, pendapat yang benar adalah tiga belas tahun.
Rasulullah SAW
shalat menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah tanpa membelakangi Ka’bah
tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW
shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama
tujuh belas atau enam belas bulan.
Hijrah Rasulullah
Rasulullah SAW
hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq ra dan budaknya Amir bin Fuhairah
serta seorang penunjuk jalan Abdullah bin alUraiqit al-Laitsi yang masih kafir.
Selanjutnya Rasulullah SAW berdakwah di Madinah selama sepuluh tahun.
Wafatnya
Rasulullah SAW
wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada juga pendapat yang mengatakan Beliau wafat dalam usia enam puluh lima atau
enam puluh, namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah
SAW wafat pada waktu dhuha hari Senin dua belas Rabiul Awal.
Pendapat
lain mengatakan tanggal dua atau tanggal satu Rabiul Awal.
Beliau
dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat lain mengatakan malam Selasa. Sebelum
wafat, Rasullullah SAW menderita sakit selama dua belas atau empat belas hari.
Rasulullah SAW
dimandikan oleh Ali bin Abi Thalib, pamannya Abbas, alFadhl bin Abbas, Qutsam
bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran serta dihadiri pula oleh Aus bin Khaula
al-Anshari.
Beliau dikafani
dengan tiga lapis kain putih yang dibuat di Sahul --sebuah negeri di Yaman --,
tanpa gamis dan sorban. Kemudian kaum muslimin menshalatinya sendiri-sendiri
tanpa jamaah.
Jasad
Rasulullah SAW diletakkan di atas
sehelai kain merah yang dipakainya untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur
oleh Abbas, Ali, alFadhl, Qutsam dan Syuqran kemudian ditutup dengan sembilan
batu.
Rasulullah SAW
dimakamkan di tempat Beliau wafat yaitu sekitar tempat tidurnya di kamar Aisyah
ra dan di tempat itu pula dimakamkan Abu Bakar ra dan Umar ra.
Putra-putri Rasulullah SAW
Rasulullah
SAW memilik tiga orang putra yaitu:
1.
Al-Qasim,
dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal
di Mekah pada usia dua tahun. Namun menurut Qatadah, Al-Qasim meninggal ketika
ia sudah bisa berjalan.
2.
Abdullah,
dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena
ia dilahirkan sesudah Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan
at-Thahir ini adalah putra Rasulullah SAW yang lain, namun pendapat pertama
adalah yang benar.
3.
Ibrahim,
dilahirkan dan wafat di Madinah tahun sepuluh hijriah pada usia tujuh belas
atau delapan belas bulan. Ada pendapat yang mengatakan Rasulullah SAW memiliki
putra lain yang bernama Abdul Uzza tapi pendapat ini sangat lemah karena Allah
SWT telah mensucikan dan melindungi Nabi SAW dari hal demikian (penamaan anak
Abdul Uzza yang berarti hamba Uzza nama salah satu berhala Quraisy-pentj.)
Putri-putri
Rasulullah SAW
1.
Zainab,
menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin Abdul Uzza bin Abdul Syams sepupu
Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti
Khuwailid). Zainab mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu kecil dan
Umamah yang digendong oleh Nabi saw waktu shalat dan setelah dewasa menikah
dengan Ali bin Abi Thalib setelah Fatimah wafat.
2.
Fatimah,
menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan
Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah
dengan Umar bin Khattab, dan Zainab yang menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin
Abi Thalib.
3.
Ruqayyah,
menikah dengan Ustman bin Affan. Meninggal di pangkuan Ustman. Ustman lalu
menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya.
Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil
dengan kunyah Abu Abdullah.
Putri-putri
Rasulullah SAW empat orang tanpa ada
perbedaan pendapat ulama mengenai hal ini sedangkan putra-putranya tiga orang
berdasarkan pendapat yang benar.
Urutan
putra-putri Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: Al-Qasim, Zainab,
Ruqayyah,
Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah, dan Ibrahim yang lahir di Madinah. Semuanya
adalah putra-putri dari Khadijah kecuali Ibrahim yang lahir dari Maria
Al-Qibtiyah dan semuanya meninggal sebelum Muhammad menjadi rasul kecuali Fatimah yang meninggal enam bulan
setelah kematian Rasulullah SAW.
Haji dan Umrah Rasulullah SAW
Hammam bin
Yahya meriwayatkan dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas: “Berapa
kali Nabi SAW melaksanakan haji?” Anas menjawab: “Satu kali dan umrah empat
kali. Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya ketika
mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari Ji’ranah setelah
membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat umrahnya bersama haji”
(Hadits Muttafaq alaih)
Kesemuanya ini
setelah hijrah ke Madinah. Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi SAW ketika
di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang dilakukannya adalah haji wada
(perpisahan), yaitu ketika Nabi SAW menyatakan salam perpisahan kepada umatnya
dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah tahun ini.”
Peperangan Rasulullah SAW
Menurut
pendapat masyhur yang dikatakan Muhammad bin Ishak, Abu Ma’syar, Musa bin Uqbah
dan yang lainnya Rasulullah SAW mengikuti langsung dua puluh lima peperangan.
Dan ada yang mengatakan dua puluh tujuh peperangan. Sedangkan jumlah pengiriman
pasukan dan peperangan yang tidak diikuti Nabi SAW sekitar lima puluhan.
Di antara dua
puluh lima peperangan tersebut yang terjadi pertempuran sebanyak sembilan kali
yaitu di Badar, Uhud, Khandak, Bani Quraizhah, Mushthaliq, Khaibar, Fathu
Makkah, Hunain dan Thaif. Ada yang mengatkan terjadi pertempuran juga di Wadil
Qura, al-Ghaba dan Bani Nadhir.
Penulis-penulis Wahyu dan
Utusan-utusan Rasulullah SAW
Di
antara penulis-penulis wahyu Nabi SAW adalah Abu Bakar, Umar bin
Khattab,
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah, Abdullah bin
Arqam
az-Zuhri, Ubay bin Kaab, Tsabit bin Qais bin Syammas, Khalid bin
Said al-Ash,
Hanzhalah bin Rabi’, al-Asadi, Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin Abu Sofyan, dan
Syurahbil bin Hasanah. Muawiyah bin Abu Sofyan dan Zaid bin Tsabit adalah yang
paling sering dan khusus dalam menulis wahyu.
Rasulullah
SAW mengutus:
1.
Amr
bin Umayyah ad-Dhamri ke raja Najasyi bernama Ashamah yang berarti pemberian.
Najasyi menerima surat Rasulullah SAW dan meletakkannya diantara kedua matanya
lalu turun dari singgasananya dan duduk di atas lantai. Ia pun masuk Islam
dihadapan Ja’far bin Abi Thalib dan para sahabatnya. Nabi SAW melaksanakan
shalat gaib ketika ia wafat. Diriwayatkan bahwa kuburannya selalu memancarkan
cahaya.
2. Dihyah bin Khalifah diutus ke Kaisar Romawi Heraklius. Ia bertanya
tentang Rasulullah SAW dan meyakini kebenaran risalahnya. Ia pun ingin memeluk
Islam tapi orang-orang Romawi tidak menyetujuinya lalu ia mengurungkan niatnya
karena takut kehilangan kekuasaannya.
3.
Abdullah
bin Huzafah as-Sahmi diutus ke Kisra Raja Persia. Setelah menerima surat Nabi
saw ia merobek-robek suart itu. Nabi saw lalu berdoa; “Semoga Allah SWT
menghancurkan kerajaannya.” Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan
menghancurkan kerjaannya dan kaumnya.
4.
Hatib
bin Abi Baltaah al-Lahkmi diutus ke Muqauqis Raja Alexandria dan Mesir. Ia pun
menerima dan berkata baik tetapi tidak masuk Islam. Ia memberi Nabi saw hadiah
budak yaitu Maria al-Qibtiyah dan saudarinya Sirin. Nabi saw memberikan Sirin
kepada Hassan bin Tsabit dan melahirkan anaknya yang bernama Abdurrahman bin
Hassan.
5. Amr bin al-Ash diutus ke Raja Oman Jaifar dan Abd putera Julandi
dari
Azd. Keduanya
pun beriman dan memeluk Islam serta membiarkan Amr mengambil zakat dan mengatur
pemerintahan. Dan Amr menetap disana sampai Rasulullah saw wafat.
6.
Salith
bin Amr bin al-Amiri diutus ke Yamamah
menemui Haudzah bin Ali al-Hanafi. Ia pun memuliakannya dan menulis kepada Nabi
saw: “Alangkah mulia dan indahnya ajaran yang kau serukan. Saya adalah penyeru
dan penyair kaumku. Berikanlah aku sebagian kekuasaan“. Rasulullah saw tidak
mau mengabulkan keinginannya dan ia pun tidak masuk Islam dan wafat ketika
fathu mekah.
7.
Syuja
bin Wahb al-Asadi diutus ke Harits bin Abi Syamr al-Ghassani raja Balqa suatu
daerah di Syam. Syuja berkata:“Setibanya aku disana ia sedang berada didataran
renda Damaskus lalu membaca surat Nabi saw dan membuangnya seraya berkata: Saya
akan datang kepadanya.
Tapi
Kaisar mencegahnya.
8.
Abu
Umayyah al-Makhzumi diutus ke al-Harits al-Himyari salah seorang pembesar
Yaman.
9.
Al-Ala’
bin al-Hadromi diutus ke Munzir bin Sawa al-Abdi raja Bahrain dan membawa surat
Nabi saw yang menyerukan kepada agama Islam, ia pun masuk Islam.
10. Abu Musa al-Asyari dan Muadz bin Jabal al-Anshari diutus ke Yaman
menyeru kepada Islam. Penduduk Yaman dan para penguasanya pun masuk Islam tanpa
pertempuran.
Paman dan Bibi Rasulullah SAW
a. Rasulullah saw mempunyai 11 orang paman, yaitu:
1.
Al-Harits,
putera tertua Abdul Muttalib. Sebenarnya al-Harits ini adalah nama julukan.
Banyak di antara putera dan cucunya tergolong Sahabat Rasulullah SAW.
2. Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal ketika masih kecil.
3.
Zubair
bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum Quraisy. Puteranya yang bernama
Abdullah bin Zubair ikut berjihad bersama Rasulullah saw pada Perang Hunain dan
gugur di Ajnadin. Dia gugur dan bersamanya terdapat tujuh orang musuh yang
telah dibunuhnya. Dan diantara puteri Zubair adalah Dhuba’ah binti Zubair, ia
termasuk
Sahabiyah
Rasulullah saw dan Ummul Hakam binti Zubair, termasuk
Sahabiyah
yang meriwayatkan hadits-hadits Rasulullah saw
4.
Hamzah
bin Abdul Muttalib, yang bergelar asadullah
wa asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya). Saudara sepersusuan Rasulullah saw.
Masuk Islam
sejak awal dakwah Rasulullah saw, kemudian hijrah ke Madinah. Turut serta dalam
Perang Badar dan Perang Uhud. Dan gugur dalam Perang Uhud tersebut. Beliau
tidak mempunyai keturunan kecuali seorang puteri.
5.
Abul
Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib. Dia termasuk pemeluk Islam yang taat. Turut
serta dalam hijrah ke Madinah. Usianya hanya selisih tiga tahun lebih tua dari
Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 32 H di Madinah, di saat pemerintahan
Khalifah Utsman bin Affan ra. Dia memiliki 10 orang putera, diantaranya: al
Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka termasuk Sahabat Rasulullah saw. Diantara
paman-paman
Rasulullah
saw hanya Hamzah dan Abbas yang masuk Islam
6.
Abu
Thalib bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdu Manaf. Ia saudara Abdullah
(ayah Rasulullah saw) seibu. Termasuk saudara mereka seibu adalah Atikah yang bermimpi dalam perang Badar. Ibu mereka
adalah Fatimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Makhzum. Diantara putera Abu
Thalib adalah Thalib, yang meninggal dalam kekafiran. Sementara putera yang
lain, yaitu Aqil, Ja’far, Ali, dan Ummi Hani’ termasuk sahabat Rasulullah saw.
Nama asli Ummu Hani’ adalah Fakhitah. Ada riwayat lain yang menyebutkan nama
aslinya Hindun.
Termasuk
anak Abu Thalib adalah Jumanah.
7.
Abu
Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Diberi julukan Abu
Lahab karena tampan paras wajahnya. Diantara puteranya adalah Utbah dan
Muattab. Keduanya turut serta bersama Rasulullah saw dalam Perang Hunain.
Putera yang lain, yaitu Durrah juga termasuk sahabat Rasulullah saw. Sementara
putera yang lain, yaitu Utaibah meninggal diterkam Singa di Zarqa, daerah Syam
lantaran kekufurannya menolak dakwah Rasulullah saw.
8. Abdul Ka’bah
9. Hijl, nama aslinya al Mughirah
10. Dhirar,
saudara seibu al Abbas
11. Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian karena ia adalah orang
Quraiay yang paling dermawan dan sering memberi makan.
b. Rasulullah SAW memiliki 6 orang bibi, yaitu:
1.
Shafiyyah
binti Abdul Mutthalib. Ia masuk Islam di Makkah kemudian hijrah ke Madinah. Ia
adalah saudara seibu dari Hamzah (paman Rasulullah SAW) dan ibu Zubair bin Awwam, seorang sahabat
Rasulullah
saw. Wafat di Madinah pada saat pemerintahan Khalifah
Umar
bin Khattab ra
2.
Atikah
binti Abdul Muthtalib. Dalam sebuah riwayat disebutkan beliau adalah seorang
muslimah. Bermimpi pada Perang Badar. Ia adalah istri Abu Umayyah bin Mughirah
bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Diantara puteranya adalah Abdullah, termasuk
sahabat Rasulullah saw, dan Zuhair dan Qaribah al Kubra
3. Arwa binti Abdul Mutthalib. Istri Umair bin Wahb bin Abdi Dar bin
Qushayy. Dari
pernikahan ini lahirlah Thulaib bin Umair, salah seorang Muhajirin senior,
turut dalam Perang Badar dan gugur di Ajnadin sebagai syahid.
4.
Umaimah
binti Abdul Mutthalib, istri Jahsy bin Riab. Dari pernikahan ini lahirlah
Abdullah (yang gugur di Uhud), Abdun yang dikenal dengan Abu Ahmad al A’ma si
Penyair, Zaenab (istri Rasulullah saw), Habibah, Hamnah. Mereka semua adalah
sahabat Rasulullah saw. Demikian pula Ubaidullah bin Jahsy pada mulanya masuk
Islam, tetapi kemudian masuk Kristen dan meninggal di Etheopia dalam keadaan
kafir.
5.
Barrah
binti Abdul Mutthalib, istri Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin
Makhzum. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Salamah yang nama aslinya adalah
Abdullah. Ia adalah suami Ummi Salamah sebelum diperistri Rasulullah saw.
Setelah Barrah diperistri Abdul Asad, ia dinikahi Abu Rahm bin Abdul Uzzabin
Abu Qois. Dari pernikahan ini lahirlah Abu Abrah bin Abu Rahm.
6.
Ummu
Hakim al Baidha’ binti Abdul Mutthalib, istri Quraisy bin Rabiah bin Habib bin
Abdu Syams bin Abdu Manaf. Dari pernikahan ini lahirlah Arwa binti Quraiz, ibu
dari Utsman bin Affan ra.
Istri-Istri Rasulullah saw
1. Khadijah binti Khuwailid
Wanita
pertama yang dinikahi Rasulullah SAW adalah Khadijah binti
Khuwailid bin
Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab. Saat itu
Rasulullah
saw berusia 25 tahun. Tatkala turun wahyu pertama kali, Khadijah menjadi wanita
yang membenarkan dan mendukung Rasulullah saw. Ia wafat 3 tahun sebelum hijrah.
Ada riwayat yang menyebutkan 4 tahun sebelum itu dan ada pula yang menyebutkan
5 tahun sebelumnya.
2. Saudah binti Zam’ah
Rasulullah
saw juga menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qois bin Abdu Syams bin Abdu Wud bin
Nasr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luayyi. Pernikahan tersebut dilakukan
Rasulullah saw di Mekah sebelum beliau hijrah ke Madinah. Sebelum dinikahi
Rasulullah saw, Saudah adalah seorang istri yang dicerai suaminya, yaitu Sakran
bin Amr, saudara Suhail bin Amr. Ketika Rasulullah saw telah menikahi Aisyah,
Saudah memberikan jatah hari gilirnya pada Aisyah.
3. Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq
Rasulullah
menikahi Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq di Mekah 2 tahun sebelum hijrah. Ada
riwayat yang mengatakan 3 tahun sebelum itu. Saat itu ia baru berusia 6 tahun.
Ada yang menyebutkan 7 tahun.Tetapi yang benar adalah 6 tahun. Rasulullah saw
menggaulinya baru pada usia 9 tahun. Pada waktu itu Rasulullah saw di Madinah
baru 7 bulan. Ada riwayat yang menyebutkan baru 18 bulan. Ketika Rasulullah saw
wafat, ia berusia 18 tahun. Ia juga wafat di Madinah tahun 58 Hijiyah dan
dimakamkan di Baqi’ atas wasiatnya. Ada riwayat yang menyebutkan wafat tahun 57 H, tetapi yang benar 58 H. Abu
Hurairah ra turut menshalati jenazahnya. Rasulullah saw tidak pernah menikahi
gadis lain selainnya. Ada riwayat yang menyebutkan ia pernah keguguran, tetapi
riwayat ini lemah. Julukannya adalah Ummu Abdillah.
4. Hafshah binti Umar bin Khatthab ra
Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Hafshah
adalah istri Hunais bin Hudzafah, salah
seorang sahabat yang gugur di Perang Badar. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa
Rasulullah saw pernah menceraikan Hafshah, namun datanglah Malaikat Jibril dan
berkata:“Sesungguhnya Allah menyuruhmu
(hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena ia rajin puasa,
shalat malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga“.
Uqbah
bin Amir al-Juhani meriwayatkan: "Rasulullah saw menceraikan Hafshah binti
Umar, lalu kabar itu pun sampai ke telinga Umar. Lalu Umar pun menabur
kepalanya dengan tanah dan berkata dengan penuh kesedihan: “Allah sudah tidak
peduli lagi pada Umar dan putrinya setelah peristiwa ini.“ Lalu turunlah
Malaikat Jibril dan berkata: “Sesungguhnya
Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena Dia menyayangi Umar.“
Hafshah wafat
tahun 27. Ada riwayat yang menyebutkan wafat
tahun 28.
5. Ummu Habibah binti Abu Sofyan
Nama
aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin Umaiyyah bin
Abdu
Syams bin Abdu Manaf. Hijrah bersama suaminya, Ubaidullah bin Jahsy ke
Habasyah. Suaminya berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap pada
keislaman. Rasulullah saw menikahinya saat ia masih di Habasyah. Negus, raja
Habasyah saat itu memberikan mas kawin atas nama Rasulullah saw senilai 400
dinar. Rasulullah saw mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk mengurus
pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali nikah adalah Usman bin
Affan. Ada riwayat yang menyebutkan Khalid bin Said bin As. Ummu Habibah wafat
tahun 44 H.
6. Ummu Salamah
Nama aslinya adalah Hindun bin Abu Umayyah
bin Mughirah bin
Abdullah
bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzh bin Murrah bin Ka’b bin Luayyi bin Ghalib.
Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Ummu Salamah adalah istri Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal
bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ummu
Salamah wafat tahun 62 Hijriah dan dimakamkan di Baqi’, Madinah. Ia adalah
istri Rasulullah saw yang paling akhir wafatnya. Tetapi ada yang menyebutkan
bahwa yang paling akhir adalah Maimunah.
7. Zaenab binti Jahsy
Zaenab adalah puteri Jahsy bin Riab bin
Ya’mur bin Shabirah bin
Murrah bin
Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin
Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Muad bin Adnan, puteri bibi
Rasulullah
saw, Umamah bin Abdul Mutthalib. Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin Harisah,
mantan budak Rasulullah saw yang telah menceraikannya. Kemudian Allah pun
menikahkan Rasulullah saw dengannya langsung dari langit, tiada seorang pun
yang mengakadkannya. Sebuah riwayat sahih menyebutkan bahwa beliau berkata pada
istri-istri Nabi yang lain: “Kalian dinikahkan oleh ayah-ayah kalian, sementara
aku dinikahkan langsung oleh Allah dari atas langit ketujuh.“ Ia wafat di
Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan di Baqi’
8- Zainab binti Khuzaimah
Zaenab putri Khuzaimah bin al-Harits bin
Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah.
Dijuluki “ibu orangorang miskin“ karena kedermawanannya terhadap orang-orang
miskin. Sebelumnya menikah dengan Rasulullah saw ia adalah istri Abdullah bin
Jahsy. Ada riwayat yang mengatakan ia istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi
pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi Rasulullah saw pada tahun ke 3
H dan hidup bersamanya selama dua atau tiga bulan.
9.
Juwairiyah
binti al-Harits
Juwairiyah putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin Malik
bin al-Musthalik al-Khuzaiyah. Ia sebelumnya adalah tawanan perang pada perang
bani Musthalik dan menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syimas. Tsabit lalu
menawarkan pembebasannya dengan syarat ia dapat membayar tebusannya. Kemudian
Rasulullah saw membayar tebusannya dan menikahinya di tahun 6 H. Ia wafat pada
bulan Rabiul Awal tahun 56 H.
10. Shafiyyah binti Huyay
Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab bin Abi
Yahyabin Kaab bin alKhazraj an-Nadhriyyah keturunan dari Nabi Harun bin Imran
–saudara nabi Musa- alaihimassalam. Menjadi tawanan pada perang Khaibar tahun 7
H. Sebelummya ia adalah istri Kinanah bin Abi al-Huqaiq yang dibunuh atas
perintah Rasulullah saw. Nabi saw membebaskan Shafiyyah dan menikahinya serta
menjadikan pembebasannya sebagai mas kawinnya.
Wafat pada
tahun 30 H atau menurut riwayat lain tahun 50 H.
11. Maimunah binti al-Harits
Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin
Bujair bin al-Harm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a
bin Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Rasulullah saw
menikahinya di tempat yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada
sembilan mil dari kota Mekah. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh
Rasulullah saw. Wafat di Sarif pada tahun 63 H.
Inilah istri-istri Rasulullah saw
berjumlah sebelas orang, sementara terdapat tujuh orang lagi yang beliau
nikahi, tetapi tidak beliau gauli.
Pembantu-Pembantu Rasulullah SAW
-Anas bin Malik
bin Nadhr al Anshari ra,
-
Hindun
dan Asma’ yang keduanya putra Haritsah
al Aslami, -Rabiah bin Ka’b al
Aslami.
-
Abdullah
bin Mas’ud yang dikenal sering membawakan sandal Rasulullah saw. Jika beliau
hendak pergi Abdullah membantu mengenakannya, bila beliau duduk Abdullah
memegang di tangannya hingga beliau akan beranjak pergi.
-Uqbah bin Amir al Juhani yang
senantiasa setia menuntun bagal (peranakan kuda dan keledai) beliau dalam
perjalanan.
-Bilal bin Rabah, yang biasa bertugas adzan.
-Saad, bekas
budak Abu Bakar as Shiddik.
-Dzu Mihmar, keponakan Raja Najasyi.
Ada riwayat yang menyebutkan namanya
Mihbar.
-Bukair bin
Suddakh al Laytsi. Ada yang menyebut namanya Bakr
-Abu Dzar al
Ghifari
Budak-Budak yang Beliau Bebaskan
-Zaid bin
Haritsah bin Surahbil al Kalbiy,
-
Usamah
bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah, sehingga Usamah disebut kekasih putra kekasih.(
Usamah putra Zaid, dan keduanya disayangi Rasulullah saw).
-Tsauban bin
Bujdad, dia keturunan Yaman
- Abu Kabsyah, lahir di Mekah. Dalam riwayat lain, disebutkan namanya
Sulaim,
dan lahir di Daus. Beliau gugur dalam Perang
Badar.
- Anasah, lahir di Suroh
- Shaleh
- sukron
-
Rabah
- Aswad
- Yusar
- Nubiy
- Abu Rafi, ada yang menyebut Ibrahim. Sebelumnya dia adalah budak
al-
Abbas, lalu
dihadiahkan kepada Rasulullah SAW dan beliau bebaskan
- Abu Muwaihibah, yang lahir di Muzainah
- Fadhalah, tinggal di Syam
-
Rafi’. Dahulu dia adalah budak Said bin
al-As yang diwariskan kepada putera-puteranya. Di antara mereka ada yang
membebaskan, ada pula yang menahannya. Lalu datanglah Rafi kepada Rasulullah
SAW meminta pertolongan untuk dibebaskan, lalu beliau bebaskan. Sehingga dia
berkata: “Saya adalah budak yang
dibebaskan RasulullahSAW.”
- Mid’am,
- Aswad, yang diperoleh Rasulullah SAW dari Rifa’ah bin Zaidal
Judzami.
Dia lahir di Hisma dan terbunuh di Lembah Qura.
-
Kirkirah,
dahulu ia adalah pelayan Rasulullah saw bila beliau dalam perjalanan
- Zaid, kakek Hilal bin Yasar bin Zaid
- Ubaid
- Thahman alias Kaisan alias Mihran alias Dzakwan alias Marwan
-
Ma’bur
al Qibti, Rasulullah saw mendapatkannya dari al Muqouqis - Waqid, Abu Waqid,
Hisyam, Abu Dhumairah, Hunain, Abu ‘Ashib( nama aslinya Ahmar), dan Abu Ubaid.
- Safinah, dulu ia budak Umi Salamah, istri Rasulullah saw. Lalu oleh
Umi
Salamah
ia dibebaskan dengan syarat ia harus menjadi pelayan Rasulullah saw selama
hidupnya.Ia pun berkata kepada Umi Salamah: “Sekalipun Engkau tidak memeberi
syarat tersebut, aku tidak ingin berpisah dengan Rasulullah saw.
Itu para budak yang dikenal dalam
sejarah, bahkan ada yang menyebutkan jumlah mereka mencapai 40 orang.
Sementara dari kalangan budak wanita
yang beliau bebaskan, diantaranya adalah:
-Salma Ummu
Rafi,
-
Barakah
Ummu Aiman, dia diperoleh Rasulullah saw sebagai warisan dari ayah beliau. Dia
adlah ibu Usamah bin Zaid
- Maimunah binti Saad
-Khadirah
-Radwa
Beberapa Hewan Tunggangan Rasulullah
SAW
Kuda
Kuda
pertama yang dimiliki Rasulullah SAW bernama as-Sakb. Beliau membelinya dari
seorang Arab Baduwi dari Bani Fazarah seharga 10 uqiyah (mata uang zaman
dahulu). Saat dimiliki penjualnya, ia bernama ad Dharis, lalu oleh Rasulullah
saw diganti dengan as-Sakb. Kuda tersebut memiliki warna putih di kaki dan
kepalanya sebelah kanan. Itu adalah kuda pertama Rasulullah saw yang digunakan
di medan perang.Ia memiliki pakaian dari kulit. Suatu saat Rasulullah saw lomba
pacuan kuda, dan beliau
mengendarainya lalu beliau menang.
Karena itu beliau senang padanya.
-Al
Murtajaz. Rasulullah saw membelinya dari
seorang Arab Baduwi yang disaksikan oleh Khuzaimah bin Tsabit. Baduwi
tersebut dari Bani Murrah. Sahl bin Saad as Saidi berkata:“Rasulullah
saw memiliki tiga ekor kuda yang kupelihara, yaitu: Lizaz, Dharib, dan Luhaif.
Adapun Lizaz adalah hadiah dari al Muqoiqis; sedangkan Luhaif hadiah dari
Rabiah bin Abi Bara, yang dibalas Rasulullah saw dengan beberapa baju kulit dari Bani Kilab; dan Dharib adalah
hadiah dari Farwah bin Amr al Judzami.
- Al Wardu. Ini
adalah hadiah dari Tamim ad Dari. Lalu diberikan kepada
Umar.
Beberapa saat kemudian oleh Umar kuda tersebut dijual Bagal dan Himar
Disamping
kuda, Rasulullah saw memiliki bagal yang beliau kendarai saat bepergian.
Rasulullah saw biasa menumbuk gandum sebagai makanan bagal tersebut.Bagal yang
bernama Duldul tersebut masih hidup sepeninggal Rasulullah saw, hingga tanggal
gigi-giginya.Hingga akhirnya ia meninggal di Yanbu’.
Adapun Himar Rasulullah saw yang bernama
Ufair meninggal saat haji Wada’.
Unta perahan
Rasulullah
saw juga memiliki 20 Unta perahan yang dibiarkan berkeliaran di hutan. Setiap
malam diperah susunya hingga terkumpul 2 geriba (tempat susu dari kulit) yang
besar. Diantara unta-unta tersebut ada beberapa unta yang deras susunya, yaitu:
al-Hanna, as-Samra’, al-Urais, as-Sa’diyah, al-Baghum, al-Yasirah, dan
ar-Rayya. Ada unta yang bernama Burdah, hadiah dari ad-Dahhak bin Sofyan, yang
juga deras perahan susunya. Adapula yang bernama Mahrah dan as-Saqra’ merupakan
kiriman dari Sa’d bin Ubadah. Dua unta tersebut adalah kendaraan terbagus dari
Bani Uqail.
Adapula
yang bernama al’Adhba’ yang dibeli oleh Abu Bakar dari Bani Harisy seharga 800
dirham. Lalu oleh Rasulullah saw dibeli dengan 400 dirham. Unta tersebut
dikendarai saat hijrah ke Madinah. Saat beliau tiba di Madinah, unta itu
merupakan tunggangan yang terbaik. Itulah yang disebut al-Qoswa, terkadang
disebut al-Jad’a. Karena menyusahkan kaum muslimin, maka diikat agar tidak
berontak lari. Kambing
Rasulullah saw memiliki tujuh ekor
kambing pemberian orang, yang bernama: Ujrah, Zamzam, Suqya, Barakah, Warsah,
Athlal, dan Athraf.
Disamping itu
beliau memiliki 100 ekor kambing yang lain.
Senjata-senjata Rasulullah saw
-Beliau
memiliki 3 tombak yang diperoleh dari Bani Qoinuqa.
-Rasulullah saw
juga memiliki 3 busur panah, masing masing bernama:
Rauha’,
Sauhath, dan si Kuning (karena berwarna kuning).
-Beliau
memiliki perisai yang terdapat ukiran kepala kambing. Beliau tidak menyukainya.
Maka keesokan harinya Allah menghilangkan ukiran tersebut.
-Pedang
beliau yang bernama Dzul Fikar didapatkan saat perang Badar. Pada saat-saat
Perang Uhud, beliau bermimpi tentang pedang itu. Dulu pedang tersebut milik
Munabbih bin Hajjaj as Sahmi. Disamping itu beliau memiliki 3 pedang dari Bani
Qoinuqa’, yaitu: Pedang dari timah putih, Pedang yang bernama Battar, dan
Pedang yang bernama al Hatf. Beliau juga memiliki pedang yang diberi nama mikhdam dan rasub yang diperoleh dari penghancuran fulus nam sebuah berhala
suku Thay. Anas ra berkata: “Sarung dan pegangan pedang serta untaian rantai
pedang Rasulullah saw terbuat dari perak.”
Rasulullah saw memperoleh dari
senjata Bani Qainuqa du buah baju besi yang diberi nama as-Sa’diyah dan Fiddhoh.
Muhammad
bin Salamah meriwayatkan: “Saya melihat Rasulullah saw pada perang Uhud
mengenakan dua baju besi yang bernama zat
al-fudhul dan fidhoh dan pada
perang khibar mengenakan zat al-fudhul
dan assa’diyah.”
Ciri-Ciri Rasulullah saw
Anas bin malik ra berkata: “Abu
Bakar as-Shiddik ra jika melihat Rasulullah saw datang, ia melantunkan sair:
Orang jujur, pilihan Allah, mengajak
pada kebaikan
Habis gelap, terbitlah terang
Abu Hurairah ra
berkata: Umar bin Khattab melantunkan syair Zuhair bin
Abi Salma, (seorang Penyair
Jahiliah) berisi tentang pujian pada Harim bin Sinan:
Andai boleh kuserupakan dengan benda
Kau adalah penerang di bulan purnama
Lalu
Umar dan teman-teman duduknya berkata: “Itulah Rasulullah saw, tiada seorang
pun menyerupainya“ Ali bin Abi Thalib berkata:
“Warna kulit Rasulullah saw putih
kemerah-merahan; matanya sangat hitam; rambut dan jenggotnya sangat lebat;
halus bulu dadanya; lehernya bagai teko dari perak; dari dada atas hingga
pusarnya terdapat bulu yang memanjang seperti pedang, tidak terdapat bulu lain
di perut dan dadanya selain itu; telapak tangan dan kakinya tebal;bila
berjalan, melakukannya dengan cepat seakan-akan menuruni sebuah bukit; bila
menoleh, menoleh dengan seluruh badannya; keringatnya bagai mutiara dan baunya
lebih harum dari wangi minyak kasturi;
tidak tinggi dan tidak pendek; tidak berkata buruk dan jahat; tak pernah aku
menjumpai orang sepertinya.“ Dalam riwayat lain: di antara pundaknya
terdapat tanda kenabian yang juga dimiliki nabi-nabi yang lain; sangat
dermawan, pemaaf, jujur tutur katanya, menepati janji, lembut perangainya,
mulia pergaulan, orang yang
melihatnya pasti akan segan padanya, dan siapa yang bergaul dengannya pasti
akan mencintainya. Yang pernah melihatnya mengatakan: tak
pernah aku menjumpai orang sepertinya.“
Al-Barra’
bin Azib berkata: Postur tubuh Rasulullah SAW sedang, dadanya bidang; rambutnya
panjang hingga telinga bawah; aku melihatnya mengenakan pakaian merah, tak
pernah kulihat orang setampan dia“ Ummu Ma’bad al Khuzai berkata:
"Rasulullah SAW adalah sesosok lelaki yang tampan; bersinar wajahnya; baik
akhlaknya; perutnya tidak gendut; tidak kecil kepalanya; hitam matanya sangat
hitam; bulu matanya lebat dan lentik; suaranya berwibawa; lehernya bersih bersinar;
jenggotnya lebat; alisnya tipis memanjang dan bersambung satu dengan yang lain;
jika diam berwibawa; jika berbicara, tutur katanya indah; sedap dipandang dari
jauh maupun dari dekat; manis bicaranya, jelas, tidak terlalu singkat dan tidak
bertele-tele; bahkan seperti untaian mutiara. Postur tubuhnya sedang; tidak
terlalu tinggi, atau terlalu pendek sehingga diremehkan orang lain, paling
tampan diantara siapapun. Cabang diantara dua cabang; paling tampan diantara
siapapun, dan terhormat. Dia
memiliki para sahabat yang senantiasa bersamanya, mereka diam bila beliau
berbicara, dan segera bergerak bila dia memerintahkan sesuatu. Dia tidak pernah
terlihat cemberut atau menampakkan muka sebagai orang bodoh. Anas bin Malik al Anshari ra menyebutkan ciri-ciri Rasulullah saw dengan
perkataannya: “Rasulullah saw perawakannya sedang. Tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu pendek. Mukanya bercahaya tidak putih sekali dan tidak coklat.
Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus tetapi bergelombang.”
Hind
bin Abi Halah berkata: “Rasulullah SAW mulia dan dimuliakan. Mukanya bersinar
seperti bulan purnama. Lebih tinggi dari orang yang sedang tingginya dan lebih
pendek dari orang yang jangkung. Kepalanya besar, rambutnya bergelombang, jika
disisir akan tertata bagus jika dibiarkan rambutnya tidak melebihi daun
telinganya. Mukanya bercahaya, keningnya lebar, alisnya tipis memanjang, lebat
tidak menyambung, diantara alisnya urat yang mengeluarkan keringat ketika
beliau marah. Hidungnya mancung bercahaya. Jenggotnya tebal. Hitam bola matanya
sangat pekat. Pipinya rata dan halus. Mulutnya lebar, giginya putih bagus dan
renggang. Memiliki bulu halus yang memanjang dari dada sampai pusar. Lehernya
seperti leher boneka yang berkilau bagaikan perak. Perawakannya sedang, berbadan
besar dan berisi, dada dan perutnya rata, dadanya bidang. Badannya putih
terdapat bulu halus yang memanjang seperti garis dari dada sampai pusarnya,
tidak terdapat bulu lain di dada dan perutnya selain itu. Tangan dan pundaknya
berbulu lebat. Dadanya lebar, lengan tangannya panjang, telapak tangannya
lebar. Kulit telapak tangan dan kakinya tebal. Jari-jarinya bagus, ruas jarinya
lurus. Lekukan telapak kakinya dalam, bagian atas telapak kakinya sangat rata
dan halus. Melangkah dan berjalan tidak cepat dan tidak pelan. Kadang berjalan
cepat seakan-akan sedang menuruni bukit. Jika menoleh, menoleh dengan seluruh
badannya. Selalu menundukkan pandangan, lebih sering memandang ke bawah dari
pada ke atas, tatapannya lebih banyak tatapan yang memperhatikan. Menggiring
para sahabatnya dan memulai salam kepada siapa saja yang ditemuinya.”
Akhlak Rasulullah saw
Rasulullah
SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin Abi Thalib bertutur: “Bila
perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah saw“.
Beliau orang yang paling dermawan.
Tak pernah menolak permintaan orang lain.
Orang yang paling lembut.
Orang yang pemalu, lebih pemalu dari seorang
gadis yang dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya pada satu orang. Tidak
pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek
orang padanya; kecuali jika hukum-hukum Allah SWT dilanggar, maka balas dendam
yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah SWT tiada seorang pun yang berani membantah.
Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama
olehnya.
Tidak
pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau makan; bila tidak suka, beliau
tinggalkan. Tidak pernah makan dengan bersandar, atau pun di meja makan. Tidak
pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan; bila hanya menjumpai kurma,
atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau makan, atau hanya roti dari
gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu
saja.Pernah makan semangka basah. Beliau
menyukai manisan dan madu.
Abu Hurairah ra berkata: “Sampai
wafatpun Rasulullah SAW tidak merasa
pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“
Pernah
terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan, tiada nyala api di
rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air. Menerima dan makan hadiah, serta membalasnya;
dan tidak menerima sedekah.
Tidak berlebihan dalam berpakaian
dan makanan; berpakaian dan makan seadanya.
Menambal sandal dan baju sendiri,
membantu aktifitas rumah tangganya. Menjenguk orang sakit.
Sangat tawadhu’. Menghadiri undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang
berada maupun orang rendahan.
Mencintai
orang-orang miskin; menjenguk mereka yang sakit dan melayat jenazah mereka.
Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan tidak takut pada penguasa
karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai, dan bagal. Memboncengkan
budak atau yang lainnya. Tidak membiarkan orang lain berjalan di belakangnya
seraya berkata:“Biarkan di belakangku untuk para Malaikat“
Mengenakan
kain wol, memakai sandal yang ditambal. Pakaian yang amat beliau sukai adalah
jubah yang terdapat warna merah dan putih,
terbuat dari kain Yaman
Cincin
dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di jari manis kanan, dan terkadang di
sebelah kiri. Pernah mengganjal perutnya dengan batu karena menahan lapar,
padahal Allah telah memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan bumi,
tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih memilih akherat. Ia banyak berdzikir
dan sedikit main-main. Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah. Paling murah
senyum, berseri-seri wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran.
Menyukai wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap. Bersahabat dan
menghormati orang-orang mulia, tidak pernah bermuka masam dan ramah pada siapapun.
Mentolerir permainan yang tidak dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar
dalam gurauannya, memaafkan orangorang yang meminta maaf.
Memiliki budak laki-laki dan perempuan;
pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka.
Waktunya hanya dihabiskan untuk
ibadah pada Allah, atau memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.Menggambalakan
kambing, dan
berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala kambing“
Aisah
ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”Akhlak
beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya.
Dalam riwayat
yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:
Tidak
pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari telapak tangan Rasulullah
saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari aroma tubuh
Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun, tak pernah sekalipun
ia berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang
kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa
yang tidak kulakukan:“Mengapa tidak kau lakukan itu?
Allah telah
mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan akhlak, keindahan perilaku. Allah
memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang1,
yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan keselamatan.Padahal ia adalah ummi,
tidak bisa membaca dan menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia.
Tumbuh di negeri yang tandus dan terbelakang. Allah memberikannya sesuatu yang
tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara
makhluk-makhlukNya, baik yang lalu maupun yang
1 Kalimat ini
sangat global dan umum, andai hanya disebutkan dengan:” Dikaruniai Allah
sesuatu yang tidak diberikan siapapun“,
atau semacam ini, maka lebih baik.Karena sesungguhnya diantara ilmu orang-orang terdahulu dan yang
akan datang ada yang tidak diketahui
oleh Nabi saw, bahkan hal-hal yang terjadi pada zaman Rasulullah saw sendiri.
Bukti ini sangat jelas , diantaranya Nabi ditanya tentang roh, maka Allah
mewahyukan. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu
Termasuk urusan Tuhan-ku. Dan ketika ditanya tentang Penghuni goa (ashabul
Kahfi) Rasul menjawab:“akan kuberitahu
besok“ akan tetapi wahyu tidak segera
turun.Maka beliau pun sedih. Lalu turunlah wahyu yang menerangkan tentang Ashabul Kahfi dengan FirmanNya:. Dan jangan
sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah
(alKahfi:23-24). Dan ketika ditanya tentang hari kiamat, beliau mengakui akan
ketidaktahuannya dengan perkataan:“ Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari yang
bertanya“.Firman Allah: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di
sisi Allah". (al Ahzab:63).
Dan dalam kisah
tentang penetapan syariat tayammum dalam Shahih Bukhari no 334, tatkala para
Shahbat mencari kalung Aisyah ra, dan mereka tidak menemukannya sementara
Rasulullah bersama mereka. Mereka baru menemukan dibawah unta saat unta
tersebut berdiri. Kesimpulannya Rasulullah saw tidak mengetahui sesuatu kecuali
ditunjuki oleh Allah, baik ilmu, hikmah, keistimewaan,kemuliaan, dan segala hal
yang tidak diberikan pada siapapun. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah
padanya hingga hari kiamat. Barangkali ini yang dimaksud Penulis dengan kalimat
tersebut. Dan saya tandaskan lagi bahwa kalimat ini sangat gloabal, sementara
ada sebagian orangorang bodoh meyakini bahwa Rasulullah mengetahui hal-hal
ghaib sekalipun tidak ditunjuki Allah. ( komentator: Syeikh Khalid as-Syayi’)
akan datang.Semoga Allah selalu
memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir.
Mukjizat-Mukjizat Rasulullah SAW
-Mukjizat
teragung dan kejelasannya telah terbukti adalah al-Qu’ar alKarim; yang tidak
datang padanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang
diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji; yang menjadikan
para ahli Bahasa dan orang-orang yang fasih harus bertekuk lutut; mereka tidak
mampu membuat kalimat-kalimat serupa dengan alQur’an walau hanya 10 surat, atau
1 surat, bahkan hanya 1 ayat. Orang-orang musyrik pun mengakui kemukjizatannya,
bahkan para penentang Islam orang-orang atheis pun meyakini kebenarannya.
-Orang-orang
musyrik pernah meminta Rasulullah SAW untuk menunjukkan satu mukjizat, maka
beliau pun menunjukkan dengan terbelahnya bulan hingga hampir terpisah menjadi
dua bagian.itulah maksud ayat Allah di surat alQomar ayat 1: Telah dekat
datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.
-Rasulullah
saw berkata:“Sesungguhnya Allah Ta’ala menghimpun bumi untukku, hingga aku
melihat bagian timur dan baratnya. Dan kekuasaan umatku akan mencapai apa yang
telah dihimpun Allah itu“. Dan Allah membuktikan kebenaran perkataan Rasulullah
SAW tersebut, dengan tercapainya kekuasaan umatnya yang meliputi ujung timur
dan ujung barat, dan tidak tersebar ke utara dan selatan.
-Rasulullah
saw terbiasa berkhutbah di atas potongan batang kurma, suatu ketika beliau
membuat mimbar, dan berdiri di atasnya, maka terdengarlah tangisan dari batang
kurma seperti tangisan.....
-Diantara mukjizat yang lain adalah
terpancarnya air dari sela-sela jemarinya, terjadi tidak hanya sekali.
-Bertasbihnya kerikil di telapak
tangannya, lalu beliau menaruhnya di telapak Abu Bakar, lalu Umar, lalu
Usman, dan kerikil itu tetap bertasbih.
-Para Sahabat mendengar makanan
bertasbih pada saat Rasulullah saw bersama mereka, sementara makanan tersebut
sedang disantap. -Bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam pada Rasulullah saw
pada malam beliau diangkat jadi Rasul.
-Paha
kambing yang beracun berbicara pada Rasulullah saw. Orangorang yang makan
kambing beracun bersamanya meninggal dunia, sementara beliau meninggal 4 tahun
kemudian. -Serigala bersaksi atas kenabian Rasulullah saw.
-Suatu
ketika, beliau dalam perjalanan, dan melewati seekor unta yang kehausan dan
minta minum padanya. Maka tatkala melihat onta tersebut berjalan dengan
menyeret kaki dan meletakkan leher depannya, beliau bersabda: “sesungguhnya dia
mengeluh karena terlalu banyak kerja dan diberi makan sedikit”
-Di
saat yang lain beliau masuk sebuah tembok yang dibalik tembok itu terdapat
onta. Tatkala onta tersebut dilihat Rasulullah saw, ia merintih dan menangis.
Maka beliau pun berkata pada pemiliknya:”Sesungguhnya ia mengadu padaku, bahwa
engkau membuatnya kelaparan, dan menjadikannya letih (karena banyak
kerja).
-Suatu
saat beliau masuk sebuah tembok yang lain, dan dibalik tembok itu terdapat 2
ekor onta jantan. Sementara pemiliknya kesulitan untuk menggiring keduanya
(karena berontak). Ketika salah satu onta
tersebut melihat Rasulullah saw, tiba-tiba duduk menderum di hadapannya.
Maka Rasulullah saw pun menenangkannya dan membawanya pada pemiliknya. Onta
kedua pun melakukan hal yang sama.
-Suatu
saat beliau tidur dalam sebuah perjalanan, tiba tiba datanglah sebuah pohon,
membelah bumi dan tegak menaungi Rasulullah saw. Tatkala beliau bangun,
diceritakanlah kejadian tersebut padanya. Maka beliau pun bersabda: “Pohon
tersebut telah minta ijin pada Tuhannya untuk mengucapkan salam pada Rasulullah
saw, lalu Tuhan pun mengijinkannya.
-Beliau
menyuruh 2 batang pohon untuk berkumpul, maka keduanya pun berkumpul. dan
menyuruh keduanya untuk berpisah kembali, maka keduanya pun berpisah.
-Seorang
Arab Badui minta pada Rasulullah saw untuk menunjukkan sebuah mukjizat, maka
beliau pun memanggol sebatang pohon. Pohon tersebut langsung memotong akarnya
dan datang kehadapan Rasulullah saw. Tatkala beliau menyuruhnya untuk kembali,
kembalilah pohon tersebut ke tempatnya semula.
-Beliau
ingin memotong 6 ekor onta gemuk. Tiba-tiba keenam ekor onta tersebut mendekat
padanya, hingga beliau dapat dengan mudah menyembelihnya satu demi satu.
-Beliau
mengusap tetek kambing betina yang tidak hamil, dan tidak dikawini pejantan,
maka mengalir deraslah susu dari tetek kambing tersebut. Beliau pun meminumnya
dan memberikannya juga pada Abu Bakar.Kisah semacam ini juga terjadi di kemah
Umi Ma’bad al Khuzaiyah. -Salah satu bola mata Abu Qotadah bin Nu’man adz
Dzofari keluar hingga jatuh di tangannya, lalu Rasulullah saw pun
mengembalikannya. Maka mata tersebut
menjadi paling bagus dan tajam dibanding mata yang sebelahnya.
Diriwayatkan????...
-Kedua
mata Ali bin Abi Thalib ra pernah sakit , lalu Rasulullah saw pun meludahinya.
Maka sembuhlah saat itu juga. Dan tidak pernah sakit mata lagi. Dia juga
didoakan Rasulullah saw saat sakit, lalu sembuhlah ia. Dan setelah itu tidak
pernah lagi mengeluh kesakitan.
-Kaki Abdullah bin Atik al Anshari
pernah sakit, lalu diusaplah oleh Rasulullah saw. Saat itu juga kakinya sembuh.
-Kematian
Ubay bin Khalaf al Jumahi pada perang Uhud
telah dikabarkan sebelumnya oleh Rasulullah saw. Beliau hanya
menggoresnya sedikit, lantas meninggal
-Sa’ad bin Muadz berkata pada Umayyah bin
Khalaf, saudara Ubay bin Khalaf: “Saya
mendengar Muhammad sesumbar bahwa dia yang akan membunuhmu.”
Maka pada
Perang Badar terbunuhlah dia dalam keadaan kafir.
-
Sebelum
terjadi perang Badar beliau mengkabarkan tempat-tempat yang akan menjadi letak
tewasnya orang-orang musyrik. Beliau berkata: “Ini tempat tewasnya Fulan besok
insya Allah, ini tempat tewasnya Fulan besok insya Allah.“ Hal itu pun terbukti
-
Beliau
mengkabarkan bahwa, ada beberapa kelompok umatnya yang akan berjihad mengarungi
lautan, dan Umi Haram binti Milhan
termasuk diantara mereka. Dan terbuktilah perkataan Beliau
-
Beliau berkata
pada Usman:“Engkau akan ditimpa musibah besar.
Ternyata Usman
mati terbunuh.
-
Dan
beliau berkata pada Hasan bin Ali: “Sesungguhnya cucuku ini seorang tokoh,
semoga Allah mendamaikan 2 kelompok orang-orang mukmin yang bertikai melalui
perantaraannya.“ Dan terbuktilah perkataan beliau.
-
Kematian
al Aswadal Ansi al Kadzdzab dikabarkan pada Malam ia terbunuh, dan siapa
pembunuhnya, padahal ia di San’a Yaman. Demikian pula kematian Kisra.
-
Beliau
memberitahukan tentang Syaima’ binti Buqailah al Azadiyah, bahwasanya ia
diangkat dengan mengenakan kerudung hitam di atas bagal kelabu, kemudian hal ini terbukti pada zaman Abu
Bakar asSiddik ra pada tentara Khalid bin Walid.
-
Perkataan
Beliau pada Tsabit bin Qois bin Syimas: “Engkau akan hidup mulia dan mati
syahid.“ Maka hal itu terbukti, dia hidup mulia dan mati syahid dalam perang
Yamamah.
-
Perkataan
beliau tentang seseorang yang mengaku dirinya Islam, dan ikut terjun di medan
perang:“Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka“. Maka Allah pun membuktikan
perkataannya, orang tersebut mati bunuh diri.
-
Doa
beliau untuk Umar bin Khatab sebelum islamnya. Maka keesokan harinya, ia pun
masuk Islam.
-
Doa
beliau untuk Ali bin Abi Thalib agar Allah menghilangkan panas dan dingin
darinya. Maka Ali pun tidak merasa panas dan dingin lagi setelah itu.
-
Doa
beliau untuk Abdullah bin Abbas agar dipahamkan oleh Allah ilmuilmu agama dan
tafsir. Hal itu terbukti hingga dijuluki
Lautan Ilmu karena banyaknya ilmu yang ia kuasai.
-
Doa
beliau untuk Anas bin Malik agar panjang umur, banyak anak dan harta, serta
diberkahi Allah. Terbukti dengan lahirnya 120 anak kandungnya, memiliki kebun
kurma yang berbuah 2 kali dalam setahun, dan hidup hingga mencapai usia 120
tahun atau sekitar angka itu.
-
Utaibah
bin Abu Lahab merobek baju dan menyakiti beliau. Maka berdoalah beliau memohon
pada Allah agar ia mendapat bencana dengan ulah seekor anjing diantara
anjing-anjingnya. Dia pun dibunuh oleh singa di Zarqa, daerah Syam.
-
Beliau
mendapat pengaduan atas kemarau yang berkepanjangan, dan tiada turun hujan,
sementara saat itu beliau berkhutbah jum’at di atas mimbar. Maka beliau pun
berdoa, sementara di langit tak ada gumpalan awan. Secara tiba-tiba datanglah
mendung yang bergulung-gulung sebesar gunung, dan turunlah hujan yang
berkepanjangan hingga hari jum’at berikutnya. Dan muncullah pengaduan pada
beliau atas banyaknya hujan tersebut, sehingga beliau pun berdoa kembali. Dan
hujan pun terhenti, hingga orang-orang keluar dari rumah mereka berjalan di bawah
terik matahari.
-
Beliau
memberi makan pasukan perang Khandak yang berjumlah ribuan, juga hewan ternak
dari sebuah wadah kecil yang biasa untuk menakar gandum atau lebih kecil dari
itu. Mereka pun kenyang dan ketika beranjak pergi, sisa makanan pun masih
seperti semula.
-
Dan
beliau memberi makan pasukan perang Khandak juga dengan sedikit kurma yang
dibawa oleh putri Basir bin Sa’ad. Sebenarnya kurma tersebut untuk ayah dan
pamannya, Abdullah bin Rawahah.
-
Beliau
menyuruh Umar bin Khatab untuk memberikan bekal pada 400 orang pasukan berkuda
dengan sedikit kurma. Setelah hal
tersebut dilaksanakan, sisa kurma tetap seperti semula, seakan tidak berkurang
sedikitpun.
-
Beliau
memberi makan 80 orang di rumah Abu Thalhah dengan beberapa potong roti dari
gandum yang jumlahnya sangat sedikit, bahkan Anas yang menghidangkannya,
membawa roti yang sedikit tersebut cukup
diapit dibawah ketiaknya. Namun mereka merasa kenyang seluruhnya.
-
Beliau
memberi makan para pasukan dengan makanan dari sebuah wadah milik Abu Hurairah
hingga mereka kenyang seluruhnya. Lalu beliau mengembalikannya dan masih ada
sisa. Beliau pun mendoakannya. Maka Abu Hurairah pun senantiasa makan makanan
dari wadah itu selama hidup Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Usman. Tatkala
Usman terbunuh, wadah tersebut ia
hadiahkan pada seseorang. Dan dalam riwayat darinya(Abu Hurairah), wadah
tersebut mampu menampung 3000 gantang makanan tatkala dibawa jihad fi
sabilillah.
-
Ketika
menikah dengan Zaenab, beliau memberi makan para tamu dari sebuah mangkuk buatan
yang merupakan hadiah dari Ummu Sulaim untuk Zaenab. Makanan yang diambil dari
mangkuk tersebut senantiasa tetap, tak berkurang.
-
Pada
saat Perang Hunain, beliau melempar pasukan musuh dengan segenggam pasir.
Dengan pertolongan Allah, musuh dapat dikalahkan. Diantara mereka ada yang
berkata:“tak seorang pun diantara kami yang luput dari siraman pasir, semua
mata terkena siraman tersebut. Allah berfirman dalam peristiwa ini: Maka (yang
sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh
mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah
yang melempar. (surat al Anfal:17)
-
Seratus
orang kafir Qurais menunggu beliau di luar rumah, dan bermaksud membunuhnya.
Namun begitu beliau keluar, dan menyiramkan pasir ke kepala mereka, mereka tak
sanggup melihat Rasulullah yang berlalu di hadapan mereka.
-
Suraqah
bin Malik bin Ju’sam mengejar beliau
saat perjalanan hijrah ke Madinah. Pengejaran itu dia lakukan karena
ingin membunuh atau menawannya. Tatkala jarak antara dia dan Rasulullah telah
dekat, Rasulullah pun berdoa dan Allah mengabulkan dengan terperosoknya kaki
kuda Suraqah ke dalam tanah. Dia pun berteriak minta tolong pada Rasulullah.
Maka tatkala Rasulullah berdoa kembali, kaki kuda Suraqah pun dapat keluar dari
himpitan tanah kembali.
Mukjizat-mukjizat beliau yang lain masih banyak, sebagai bukti
kenabian dan akhlaq beliau yang suci tetapi kami cukup menyebutkan sebagiannya
saja.
10 Sa h a b a t
ya n g d ija m in Ma su k Su r ga
1. Abu Bakar as Siddiq ra
Nama aslinya
adalah Abdullah bin abi Quhafah.
-Ayahnya, Abu
Quhafah yang nama aslinya adalah Usman
bin Amir bin
Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin
Ghalib atTaimiy al Qurosy bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di
Murrah bin Ka’b.
-Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair
Salma binti Shokhr bin Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah
-usia beliau 63 tahun, sama seperti
Rasulullah saw. Dia termasuk orang yang pertama masuk islam. Manusia terbaik
setelah Rasulullah saw. Mengemban kekhilafahan selama 2,5 tahun.
Riwayat-riwayat lain menyebutkan 2 tahun 4 bulan kurang 1 hari; 2 tahun;20
bulan
-
Putera-puterinyanya
a
.Abdullah, awal masuk islam sehingga termasuk sahabat. Diasaat Rasulullah saw
dan Abu Bakar bersembunyi di dalam goa menghindari kejaran kafir Quraisy, ia
pernah masuk goa itu juga. Dia terkena anak panah di Thaif, meninggal di saat
ayahnya mengemban khilafah.
b.
Asma’, pemilik dua ikat pinggang. Istri Zubeir bin Awwam. Hijrah ke Madinah di
saat mengandung Abdulllah bin Zubeir. Sehingga Abdullah merupakan orang islam
pertama yang lahir setelah hijrah. Ibu Asma’ adalah Qutailah binti Abdul Uzza
berasal dari Bani Luay meninggal dalam keadaan kafir.
c dan d. Aisyah
binti as-Siddiq, istri Nabi
Ia
memiliki saudara seayah dan seibu yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar, yang berada
di barisan kaum musyrikin pada perang Badar, namun setelah itu ia masuk islam.
Ibu Aisyah adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uaimir bin Abdu Syams bin Attab bin
Udzinah bin Subai’ bin Duhman bin al Harits. Masuk islam, dan ikut hijrah ke
madinah dan wafat di zaman
Rasulullah saw
Cucu Abu Bakar:
Abu Atik Muhammad bin Abdurrahman lahir di zaman
Rasulullah
saw,termasuk sahabat. Sehingga kami tidak tahu keluarga lain (selain Abu Bakar) yang dengan empat
keturunan, semuanya tergolong sahabat (ayah Abu Bakar-Abu Bakar-Abdurrahman-Abu
Atik)
e.
Muhammad
bin Abu Bakar. Lahir pada zaman haji wada’. Meninggal di Mesir dan dikuburkan
disana.Ibunya adalah Asma’ binti Umais al Khots’amiyyah.
f.
Ummu
Kultsum binti Abu Bakar.Lahir setelah Abu Bakar wafat. Ibunya adalah Habibah,
riwayat lain menyebutkan Fakhitah binti Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair al
Anshari. Ia dinikahi Thalhah bin Ubaidillah
Keenam
putera-puteri Abu Bakar adalah sahabat Nabi, kecuali Ummu Kultsum. Sementara
Muhammad lahir masih zaman Nabi. Abu Bakar wafat pada tanggal 27 Jumadil Akhir
13H.
2. Abu Hafs Umar bin Khatab ra
-Umar
bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin
Razakh bin Adiyy bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib.Bertemu silisilah/ keturunan
dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibunya adalah Khantamah binti
Hasyim. Riwayat lain menyebutkan binti Hisyam bin al Mughirah bin Abdullah bin
Umar bin Makhzum.
-Umar masuk islam
di Mekah, dan mengikuti seluruh peperangan bersama
Rasulullah saw
-Putera-puteri Umar
1.Abu
Abdurrahman Abdullah
Masuk Islam
pada awal datangnya Islam. Berhijrah bersama ayahnya.
Dan dia
termasuk sahabat pilihan.
2. Hafshah, istri Nabi saw
Ibu Hafshah
adalah Zaenab binti Math’un
3. Ashim bin Umar
Lahir pada zaman Rasulullah saw.
Ibunya adalah Ummu Ashim Jamilah binti Tsabit bin Abi al Aqlah
4&5. Zaid al Akbar bin Umar, dan
Ruqayyah putri Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib.
6. Zaid al
Ashghar dan Abdullah, keduanya putera Ummu Kultsum binti
Jarwal al
Khuzza’i
7&8.Abdurrahman
al Akbar bin Umar dan Abdurrahman al Ausath, Abu Syahmah yang didera akibat
minum khomr. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga disebut Lahyah.
9. Abdurrahman al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Ummu Walad yang juga
disebut Fakihah.
10. Iyadh bin Umar. Ibunya adalah Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail.
11. Abdullah al Ashghar bin Umar. Ibunya adalah Saidah binti Rafi’ al
Anshariyyah.
Dari Bani Amr bin Auf
12. Fathimah binti Umar. Ibunya adalah Ummul Hakim binti Harits bin
Hisyam
13. Ummul Walid binti Umar. Tetapi kebenaran masih perlu diteliti lagi.
14. Zaenab binti Umar. Saudara Abdurrahman al Ashghar bin Umar.
-
Umar mengemban kekhalifahan selama 10 tahun 6,5 bulan. Terbunuh pada akhir
DzulHijjah 23 Hijriyah, pada usia 63 tahun sesuai dengan usia Rasulullah saw.
Akan tetapi ada perselisihan pendapat tentang usia beliau ini.
3. Abu Abdullah Ustman bin Affan ra
Ia adalah cucu dari Abu al Ash bin Umayyah bin
Abdu Syams bin Abdu Manaf. Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di
Abdu Manaf, yang merupakan kakek ke lima.
Nam ibunya
adalah Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib bin Abdi
Syams bin Abdu Manaf. Sementara
Ibnya adalah putri Ummul Hakim al Baidha’ binti Abdul Muthalib.
Utsman
masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Melakukan hijrah 2 kali
(Habasayah dan Medinah). Menikahi 2 puteri Rasulullah saw. Mengemban
kekhilafahan selama 12 tahun kurang 10 hari. Ada riwayat menyebutkan kurang12
hari.Terbunuh pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35 Hijriah ba’da Ashar. Saat itu ia sedang puasa. Ia
meninggal pada usia 82 tahun.
Putera-puteri
Beliau:
1.
Abdullah
al akbar, dilahirkan oleh Ruqayyah, puteri Rasulullah saw. Meninggal dunia pada
usia 6 tahun. Rasulullah saw ikut masuk liang lahat saat penguburannya.
2. Abdullah al Ashghar, dilahirkan oleh Fakhitah binti ‘Azwan, saudari
Utbah
3. ,4,5 dan 6.Umar, Khalid, Aban dan Maryam. Mereka dilahirkan oleh
Ummu Amr binti Jundab bin Amr bin Humamah dari kabilah Azd daerah Daus
7,8
dan 9. al Walid, Said dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh Fatimah binti Walid
bin Abdu Syams bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.
10. Abdul Malik. Dia tidak mempunyai
keturunan. Meninggal dunia tatkala telah dewasa. Dia dilahirkan oleh Ummul
Banin binti Uyainah bin Hisn bin
Hudzaifah bin
Zaid
11, 12, 13.
Aisyah, Ummu Aban dan Ummu Amr. Mereka dilahirkan oleh
Ramlah binti
Syaibah bin Rabiah
14,15,16. Ummu Khalid, Arwa dan Ummu
Aban as Sughra. Mereka dilahirkan oleh Nailah binti Farafishah bin Ahwas bin Amr bin Tsa’labah bin Harits bin Hisn bin
Dhamdham bin Adyy bin Janab bin Kalb bin
Wabrah
4. Abu al Hasan Ali bin Abi Thalib
ra
Dia adalah cucu
Abdul Mutthalib, sepupu Rasulullah saw.
Dia
dilahirkan oleh Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Fatimah adalah
wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan keturunan dari Bani Hasyim. Masuk
Islam di Mekah lalu hijrah ke Madinah dan wafat pada zaman Rasulullah saw.
Ali
bin Abi Thalib menikah dengan Fatimah puteri Rasulullah saw. Kemudian lahirlah
hasan, Husein dan Muhassin dari pernihan ini. Tetapi Muhassin wafat tatkala
masih kecil.
-Putera-Puteri
yang lain
1.Muhammad bin Hanafiah. Ia
dilahirkan oleh Khaulah binti Ja’far, dari Bani Hanifah.
2,3. Umar bin
Ali dan saudirnya Ruqayyah al Kubro
4. Al Abbas al
Akbar bin Ali, disebut juga asSaqa. Ia terbunuh bersama
Husein
5,6,7,8.
Usman, Ja’far, Abdullah dan Banu Ali. Mereka saudara seayah dan seibu al Abbas
al Akbar. Adapun ibu mereka adalah Ummul Banin al Kilabiyah.
9,10. Ubaidullah dan Abu Bakar.
Mereka tidak punya keturunan. Mereka dilahirkan oleh Laila binti Mas’ud
anNahsyaliyyah
11. Yahya bin Ali. Meninggal saat masih kecil. Lahir dari Asma’ binti
Umais
12. Muhammad bin Ali alAshghar ibumya adalah seorang budak yang bernama
Daraj.
13.,14. Ummul Hasan dan Ramlah.
Mereka dilahikan Ummu Sa’d binti Urwah bin Mas’ud ats Tsaqofi.
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.Zaenab
as Sughra, Ummu Kultsum as
Sughra,
Ruqayyah as Sughra, Ummu Hani’, Ummul Kiram, Umu Ja’far (nama aslinya
Jumanah), Ummu Salamah, Maimunah,
Khadijah, Fatimah, dan Umamah. Mereka ini dilahirkan dari para ibu yang
berbeda-beda. Ali mengemban kekhilafahan selama 4 tahun 7 bulan lebih beberapa
hari. Ada beberapa pendapat berbeda mengenai hari. Ia mati terbunuh saat
usianya 63 tahun. Ada beberapa riwayat lain menyebutkan 53tahun, 58 tahun, 57
tahun. Pada saat itu disebut tahun Jama’ah, tahun 40 H.
5. Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah ra
Ia
cucu Usman bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin
Ghalib. Bertemu silisilah / keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b.
-Ibu Thalhah
Adalah
Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami. Nama asli al Khadrami
adalah Abdullah bin Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin Uwaif bin Khazraj bin
Iyadh bin Sidq. Ibunya masuk islam dan wafat dalam islam.
Thalhah
masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Uhud
dan peperangan setelahnya. Dia tidak turut dalam Perang Badar karena saat itu
ia di Syam untuk berdagang. Tetapi Rasulullah saw memberikannya harta rampasan
perang Badar dan menetapkannya sebagai ahli Badar.
-Diantara
Putera-Puterinya:
1,2. Muhammad
asSajjad,dan Imran
Muhammad asSajjad terbunuh bersama
ayahnya.Kedua putera tersebut dilahirkan Hamnah binti Jahsy
3. Musa bin Thalhah.
Dilahirkan Khaulah binti Qo’qo’ bin Ma’bad bin Zurarah.
4,5,6. Ya;kub,
Ismail, Ishaq.mereka dilahirkan Ummu Aban binti Utbah bin
Rabiah
7,8. Zakaria
dan Aisyah. Dilahirkan Ummu Kultsum binti Abu Bakar as
Shiddik ra
9. Ummu Ishaq binti Thalhah.
Dilahirkan Ummul Haris binti Qasamah bin Handzalah at Thaiyyah.
Seluruh Putera puteri Thalhah 11 orang. 2 anak
yamg lain ada riwayat yang menyebutkan Usman dan Shalih, namun riwayat kurang
kuat. Thalhah terbunuh pada Perang Jamal
pada tahun 36 H. Saat itu ia berusia 62 tahun.
6. Abu Ubaidillah Zubair bin Awwam
ra
Ia
cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushayy bin Kilab. Nasab
keturunannya bertemu dengan Rasulullah saw di Qushayy bin Kilab, yang merupakan
kakek ke lima.
-Ibunya:
Shafiyyah binti Abdul Mutthalib,
bibi Rasulullah saw. Masuk Islam dan Hijrah ke Madinah.
Zubeir
berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat (sebelum
dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa).
Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di perang fi sabilillah .
Ia disebut hawaryy Rasulullah saw.
- Diantara
Putera-Puterinya:
1. Abdulllah,
ia merupakan orang islam pertama yang lahir setelah hijrah.
2,3,4,5,6,7,8.
Al Mundzir,Urwah,Ashim, al Muhajir, Khadijah al Kubro,
Ummul Hasan,
Aisyah
Kedelapan anak
tersebut dilahirkan Asma’ binti Abu Bakar ra.
8,10,11,12,13. Khalid, Amr, Habibah,
Saudah, Hindun. mereka dilahirkan Ummu Khalid binti Khalid bin Said bin al Ash.
14,15,16. Mush’ab, Hamzah, Ramlah.
mereka dilahirkan Rabbab binti Unaif al Kalbiyyah.
17,18,19. Ubaidah, Ja’far, Hafshah mereka dilahirkan Zaenab binti
Bisyr dari Bani Qais bin Tsa’labah.
20 Zaenab binti
Zubair. ia dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi
Mu’aith
21. Khadijah asShughra. ia
dilahirkan alJalal binti Qais dari Bani Asad bin Khuzaimah.
Seluruh putera puteri Zubeir 21 orang.
Ia terbunuh pada Perang Jamal pada
tahun 36 H. Saat itu ia berusia 67 tahun.Riwayat lain 66 tahun.
7. Sa’ad bin Abi Waqas ra
Nama Abi Waqas adalah Malik bin Uhaib bin Abdi
Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw
di Kilab bin Murrah.
-Ibunya: Hamnah
binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi
Manaf
Sa’ad masuk
islam pada awal datangnya Islam di Mekah. Ia berkata:
“Saya adalah
orang ketiga yang masuk Islam“
Turut
serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan setelahnya bersama Rasulullah
saw. Ia adalah orang yang pertama kali melontarkan anak panahnya di perang fi
sabilillah. Adapun lontaran anak panahnya diarahkan pada sebuah pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Sofyan.
Pertemuan 2 pasukan itu terjadi dekat Rabigh di awal tahun pertama Rasulullah
saw datang di Madinah.
- Diantara
Putera-Puterinya:
1. Muhammad, ia dibunuh al Hajjaj
2. Umar, dibunuh al Muhtar bin Abi Ubaid
3,4 Amir da
Mus’ab. Mereka berdua meriwayatkan hadis
5,6,7. Umair,
Shalih, Aisyah mereka Bani Sa’d
Wafat
di istananya di Aqiq, yang jaraknya 10 mil dari Madinah. Lalu jenazahnya
dipikul ke Madinah. Itu terjadi tahun 55 H. saat itu ia berusia 70 tahun lebih.
Ia merupakan orang yang terakhir meninggal diantara 10 orang yang mendapat
kabar gembira masuk surga.
8.
Abu al ‘Awar Said bin Zaid bin Amr ra
Ia
cucu Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin
Abdullah bin Qurt bin Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu
silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Ka’b bin Luayy.
Ibunya: Fatimah binti Ba’jah bin
Umayyah bin Khuwailid, dari Bani Mulaih dari Khuzaah.
Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin
Khatthab ra, dan menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia
masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah.Namun ia tidak turut
dalam Perang Badar.
Diantara
Puteranya adalah Abdullah, seorang penyair.
Zubeir bin Bakkar berkata: Said
anaknya sedikit, dan diantar mereka tinggal di luar Madinah.
Said meninggal
tahun 51 H. saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun
9. Abu Muhammad Abdurrahman bin Auf
bin Abdi Auf ra
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin
Zuhrah bin Kilab. Bertemu silisilahnya dengan Rasulullah saw di Kilab bin
Murrah.
Ibunya bernama
as Syifa’. Riwayat lain menyebutkan al’Anqa’binti Auf bin
Abdul Harits
bin Zuhrah.ia masuk Islam dan hijrah
Abdurrahman
bin Auf masuk Islam pada awal datangnya
Islam di Mekah. Turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan
setelahnya bersama Rasulullah saw.Dalam riwayat sahih disebutkan bahwa
Rasulullah saw pernah menjadi makmum shalat padanya saat Perang Tabuk.
- Diantara
Putera-Puterinya:
a. Salim al Akbar, meninggal sebelum datangnya Islam
b. Ummul Qasim, lahir pada zaman Jahiliyah
c. Muhammad, lahir setelah datangnya Islam. Dengan nama ini
Abdurrahman dijuluki (abu Muhammad)
d, e, f. Ibrahim, Humaid dan Ismail.
mereka dilahirkan Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mua’ith bin Abi Amr bin
Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi
Manaf
Ummu
Kultsum termasuk wanita yang hijrah dan salah seorang yang telah baiat pada
Rasulullah saw. Dan seluruh putera Abdurrahman yang lahir darinya, menjadi
perawi hadis.
Urwah
bin Abdurrahman, terbunuh di Afrika. Ia dilahirkan Nuhairah binti Hani’ bin Qabishah bin Mas’ud
bin Sya’ban
Halim
al Asghar, terbunuh di Afrika .Ia dilahirkan Sahlah binti Suhail bin
Amr.
Ia saudara seibu Muhammad bin Abu Hudhaifah bin Utbah
Abdullah
al Akbar, terbunuh di Afrika. Ibunya dari bani Abdil Ashal. Abu
Bakar bin
Abdurrahman dan Abu Salamah al Fakih, ia Abdullah al Ashghar. Ibunya adalah
Tumadhir binti al Ashbagh alKalbiyyah. Ia wanita dari Bani Kalbiy pertama yang
dinikahi lelaki Quraisy.
Abdurrahman
bin Abdurrahman dan Mus’ab bin Abdurrahman.
Mush’ab
pernah menjadi tawanan polisi Marwan bin Hakam di Madinah.
Abdurrahman
meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’ tahun 32 H saat kekhalifahan
Usman bin Affan.Usman ikut menyolati jenazahnya. Ia wafat pada usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidah Amir bin Abdullah
bin al Jarrah ra
Ia cucu Hilal
bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr bin Malik.
Dilahirkan
Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir bin Umairah bin Wadi’ah bin Al
Harits bin Fihr. Dalam riwayat lain: Umaimah binti Ghanm bin Jabir bin Abdul
Uzza. Bertemu silisilah/ keturunan dengan Rasulullah saw di Fihr bin Malik.
Abu
Ubaidah masuk islam pada awal datangnya islam di Mekah, sebelum Rasulullah saw
masuk Darul Arqam. Turut serta dalam Perang Badar dan beberapa peperangan
setelahnya bersama Rasulullah SAW. Pada saat Perang Uhud, ia mencabut dua
gelang (dari rajutan baju besi) yang menancap di wajah Rasulullah saw dengan
gigi depannya.Akibatnya, tanggallah 2 giginya
-Keturunan Abu Ubaidah ra:
Hanya 2 putera, yaitu Yazid dan
Umar. Namun mereka meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi Abu
Ubaidah.
-
Wafatnya:
-
Abu
Ubaidah ra wafat karena wabah penyakit
tha’un amwas pada tahun 18 H. Ia dimakamkan di Ghour Baisan di Desa Amta’.
Saat itu usianya 58 tahun. Muadz bin Jabal ra ikut menshalati jenazahnya. Ada
riwayat lain menyebutkan Amr bin A’sh pun ikut.
Pada saat Perang Badar Abu Ubaidah
membunuh ayahnya yang saat itu masih kafir. Karena peristiwa ini Allah
menurunkan ayat:
Kamu
tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anakanak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan
keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang
daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan
Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang
beruntung.