Firman Allah:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cubaan (yang sebenarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
(QS 21: 35).
Kematian merupakan salah satu rahsia Allah SWT yang telah ditentukan kepada tiap-tiap makhluk yang bernyawa. Bila saja ajal telah tiba tidak ada seorang pun yang dapat menolak atau minta ditangguhkan walauu sesaat pun.
Allah SWT berfirman dalam Alquran.
(QS 15: 5):
مَّا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ
”Tidak ada satu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula mengundurkannya.”
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
”Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang ajalnya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS 63: 11).
Kemegahan dunia seringkali menggoda dan melalaikan manusia untuk mengingati mati. Maka, lahirlah manusia berperilaku haiwaniyah, menghalalkan segala cara untuk kepuasan nafsu syahwatnya termasuk pelbagai kemaksiatan yang cukup merugikan dirinya dan orang lain.
Walau di mana sekalipun kita berada, samada bersembunyi dalam benteng yang kukuhh, bersembunyi di dalam peti emas, bersembunyi di tempat yang manusia tidak dapat mengetahuinya pasti kematian akan menemuinya. Maka ketika seseorang diambil nyawanya oleh Allah, maka putuslah semua amalannya kecuali tiga perkara yakni:
Ilmu yang bermanfaat,
Do'a anak yang Shaleh dan
Amal jariah
[HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i].
Oleh karena itu marilah kita fikir, kita risau bahwa kematian tidak mengenal, apakah bayi, orang tua, kaum muda, presiden, raja, Ulama dan lain-lainnya pasti akan kembali kepada Allah SWT.
Mati berarti terpisahnya antara jasad dan ruh dalam jangka waktu tertentu, karena pada saat manusia dibangkitkan dalam kuburnya maka ruh dan jasad akan menyatu kembali. Ketahuilah setelah ruh berpisah dengan jasadnya, tidak berarti persoalan yang di hadapi selesai sampai di situ, akan tetapi, jasad dalam kubur ditanya oleh makaikat Munkar dan Nangkir. Di alam kubur inilah manusia tidak lepas dari persoalan-persoalan ghoib lainya
Manusia di alam kubur sifatnya sementara, karena alam kubur adalah sebagai penantian untuk menuju akhirat. Jadi setelah di alam kubur pada saat yang telah ditentukan Allah, manusia akan dibangkitkan. Allah berfirman:
"Setelah itu kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati" (QS. Al Baqarah : 56).
"Dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur" (QS. Al Hajj : 7).