"Allah S.W.T. mengutus malaikat Jibrail ke bumi untuk mengambil tanah dari
"Aku berlindung kepada Allah, Jangan kau kurangi atau nodai aku".
Jibrail pun kembali dan tidak jadi mengambilnya. Ia kemudian melapor:
"Tuhan, bumi memohon perlindungan diri, maka aku melindunginya".
Setelah itu Allah S.W.T. mengutus malaikat Mikail, namun bumi lagi-lagi berlindung kepada Allah dan Mikail pun melindunginya. Mikail lalu kembali dan melapor seperti yang dilaporkan oleh malaikat Jibrail.
Allah S.W.T. kemudian mengutus malaikat maut. Tapi bumi juga berlindung kepada Allah, maka malaikat maut berkata:
"Aku juga berlindung kepada Allah jika aku kembali tanpa melaksanakan perintah-Nya".
Setelah itu malaikat maut mengambil (sebongkah tanah) dari permukaan bumi, lalu mencampurinya. Tidak cukup mengambil dari satu tempat, ia pun mengambil tanah putih, merah dan hitam. Itulah yang menyebabkan anak Adam lahir dengan warna kulit yang berlainan.
Malaikat Maut lantas naik membawa campuran tanah tersebut, kemudian membasahinya hingga kembali menjadi tanah yang melekat satu sama lain.
Selanjutnya Allah S.W.T. berfirman pada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya".
(QS: Shaad (38): 71- 72).
Pada awalnya Adam diciptakan dalam bentuk jasad dari unsur tanah selama empat puluh tahun dengan kadar hari jumaat. Ketika malaikat menghampirinya, mereka gusar dengan apa yang dilihatnya, dan yang paling gusar adalah iblis.
Setiap kali menghampirinya, iblis langsung memukulnya dan jasad tanah itu pun mengeluarkan suara tembikar dari tanah kering. Iblis ketika itu memukul sambil berkata:
"Untuk apa kamu diciptakan?"
Satu per satu malaikat keluar masuk menontonnya.
Akhirnya, Allah S.W.T. berkata kepada malaikat:
"Jangan takut pada ini, Sesungguhnya Tuhan kamu kekal dan ini hanyalah benda kosong yang jika Aku mahu maka boleh saja Aku binasakannya".
Saat masa peniupan roh ke dalam jasad dari tanah tersebut tiba,
Allah S.W.T. bertitah kepada para malaikat:
"Jika Aku telah meniupkan roh Ku ke dalam jasad Adam maka sujudlah dihadapannya".
Ketika roh ditiupkan dan menelusup masuk ke dalam kepalanya, ia langsung bersin.
Malaikat lalu berseru:
"Katakan; "Alhamdulillah".
Ia pun berucap: "Alhamdulillah".
Allah S.W.T. kemudian menyahut: "Yarhamukallah (semoga Tuhanmu menyayangimu)".
Ketika roh menelusup masuk ke dalam matanya, ia langsung melihat buah-buahan syurga. Begitu roh masuk ke kerongkongannya, ia pun bernafsu ingin makan dan langsung merangkak menggapai buah-buahan syurga sebelum roh mencapai kakinya.
Allah S.W.T. berfirman (yang bermaksud):
"Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa".
(QS: Al- Anbiyaa' (21): 37).